free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Hukum dan Kriminalitas

Pemilik Warung di Kota Malang Jadi Korban Penipuan Modus Pesan Makanan, Penelepon Misterius Bikin Rugi Jutaan Rupiah

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Ilustrasi penelepon misterius (foto: istimewa)

JATIMTIMES - Pemilik warung Isor Nongko di Jalan Gajahmada, Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang diduga ditipu orang tak dikenal dengan modus memesan makanan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/5/2025). 

Pemilik warung Isor Nongko, Hari Purnomo menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari Puskesmas Gedangan, Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Acne Patch Kecoa, Dokter Gio: Manusia Takut, Apalagi Jerawat

“Waktu itu ada orang telepon saya jam 10an, warung saat rame-rame nya orang itu. Orang di telepon itu pesan nasi kotak untuk acara kantornya, katanya begitu,” kata Hari kepada JatimTIMES, Jumat (9/5/2025) malam. 

Saat itu, Hari mengaku sedikit curiga karena dari mana orang tersebut tahu warungnya. Namun, ketika dalam sambungan telepon itu, orang tersebut mengaku dapat rekomendasi dari Bidan Ratna. 

“Saya langsung iya saja karena pelanggan saya banyak, ada dari PMI Kabupaten Malang juga, ada yang dari rumah sakit Pindad juga, jadi saya iya saja dan menerima pesanan tersebut,” ungkap Hari. 

Selanjutnya, orang di telepon itu meminta nomor rekening Hari untuk melakukan pembayaran setelah sepakat memesan sejumlah menu makanan. Hari pun memberikan nomor rekening. 

“Tapi katanya, yang ditransfer itu lebih, dan kelebihannya diminta untuk dikembalikan. Tanpa ragu saya kembalikan. Tapi sesuai dengan hitungan pesanan,” kata Hari. 

Namun, Hari juga menyadari bahwa yang telepon berbeda orang. Bahkan, diduga dugaan penipuan itu melibatkan lebih dari dua orang. Karena dari yang order pesanan dan yang melakukan pembayaran berbeda orang. 

Pesanan pada warung milik Hari pun terus bertambah dengan objek tetap Puskesmas Gedangan, Kabupaten Malang. Namun, orang yang menelepon selalu berbeda dengan dalih berganti shift. 

Puncaknya, si penelepon Hari memesan pesanan terakhir untuk hari Senin (12/5/2025). Namun, beberapa saat kemudian pesanan dibatalkan karena kegiatan dimajukan hari Minggu (11/5/2025). 

Baca Juga : Pasar Mojoduwur Jombang Terbakar Hebat, 6 Kios Ludes

“Nah, saya minggu kan libur. Jadi saya juga nolak. Dan mereka minta uangnya dikembalikan,” kata Hari.

Dari situ, kecurigaan Hari semakin menguat. Karena ditunggu hingga beberapa jam, tidak ada mutasi uang masuk ke dalam rekeningnya sesuai dengan nama pemesan dalam telepon tersebut. 

“Kalau saya kembalikan, uangnya dari yang pesan belum masuk sama sekali kepada saya. Dan bukti transfer yang diberikan kepada saya kemungkinan juga palsu,” ungkap Hari. 

Total, Hari mentransfer orang dalam telepon tersebut sebanyak empat kali sebesar Rp 6.775.000. Sementara, tidak ada uang masuk sama sekali sesuai dengan pesanan yang diterima. 

Kini, Hari pun pasrah meski sudah mencoba memblokir nomor rekening miliknya dengan harapan uang yang ditransfer dibekukan oleh pihak bank. Selanjutnya, Hari masih berfikir bagaimana langkah yang harus dilakukan. 

“Maunya ya lapor polisi, tapi bingung. Ini dibantu teman-teman bagaimana ke depannya,” tukas Hari lemas.