JATIMTIMES - Caution line atau garis peringatan masih terpasang di sekeliling wahana 360 Pendulum Jawa Timur Park 1 (Jatim Park 1) Kota Batu, Minggu (20/4/2025). Satu dari sekian wahana pemacu adrenalin itu masih hangat diperbincangkan oleh wisatawan, terlebih pengunjung taman hiburan Jatim Park.
Berhenti beroperasi karena alasan penyelidikan insiden pada Selasa (8/4/2025), Wahana 360 Pendulum jadi tontonan pengunjung yang ada di Jatim Park 1. Sebagian pengunjung yang melintas di antara wahana tersebut sudah mengetahui apa yang telah terjadi dengan wahana tersebut. Beberapa lainnya bertanya-tanya terkait insiden yang membuat wahana harus dihentikan sementara.
Baca Juga : DPRD Kota Malang Fraksi PKS Siap Kawal Korban Pendulum 360 Derajat Jatim Park
Masyarakat masih dibuat ngeri karena peristiwa pada masa libur lebaran lalu itu memakan korban luka berat. DP (14), asal Lowokwaru Kota Malang harus menanggung sakit dua bagian tulang kaki kanan, serta dua jari tangan kanannya patah.
"Oh, ini yang kemarin kejadian, kasihan (korban). Ngeri sekarang kalau naik wahana yang agak bahaya," ungkap salah seorang pengunjung di lokasi, Minggu (20/4/2025).

Sejumlah pengunjung lain mengemukakan kekhawatiran dan keluhan terkait dengan Jatim Park. Baik soal keamanan wahana, hingga pelayanan yang perlu diperbaiki. Pengunjung, maupun warganet berkomentar terhadap video kecelakaan wahana 360 Pendulum Jatim Park 1 itu.
"Di sini kadang operatornya kurang ramah. Dulu pernah khawatir karena pengunci pengaman kurang kuat. Tapi wahana terlanjur jalan, untungnya tidak terjadi apa-apa. Semoga lebih bisa diperhatikan, apalagi setelah kejadian ini," kata Nanda, salah seorang pengunjung lainnya.
Apa yang dialami oleh DP menjadi perhatian publik, khususnya pengunjung Jatim Park. Beberapa wisatawan yang datang dari beberapa daerah berharap ada evaluasi serius pengelola, hingga Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu secara umum.
Hal tersebut disampaikan MS, salah seorang wali murid di sekolah yang sama dengan korban DP. Dikonfirmasi terpisah, ia sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi dan menekankan agar keluarga bisa mendapatkan perhatian penuh dan evaluasi pengelolaan tempat wisata.
"Harapannya, semoga ada perbaikan. Karena kita nggak ingin kejadian seperti kemarin terulang. Harusnya ada tanggung jawab serius tidak hanya asuransi. Jangan sampai ada lagi ke pengunjung lain," ungkap MS, khawatir.
Kini, wahana Pendulum masih disetop oleh pihak Jawa Timur Park 1 sejak terjadinya insiden. Menurut pantauan JatimTIMES di lokasi, garis peringatan kuning hitam masih terpasang di antara wahana tersebut. Wahana itu terletak di antara beberapa wahana lain seperti Sky Ride, dan Flying Tornado.
Dalam kondisi normal, baik hari biasa atau akhir pekan, pengunjung bisa menaiki wahana hanya dengan tiket paket untuk masuk Jawa Timur Park 1 seharga Rp 125 ribu. Beberapa persyaratan khusus diberlakukan seperti minimal tinggi badan dan usia.

Dari situs resmi Jtp.id diketahui 360 Pendulum termasuk dalam salah satu wahana ekstrem. Dalam permainannya, pengunjung diputar-putar hingga 360 derajat. Selain itu, pengunjung juga dibawa ke ketiggian.
Baca Juga : MAN 2 Kota Malang Ukir Prestasi sebagai Juara LCC Empat Pilar MPR RI Jatim 2025
Wahana 360 Pendulum berkapasitas 13 orang. Jika beroperasi, wahana akan bermain beberapa menit, berayun dan berputar terbalik di atas ketinggian. Pendulum dan poros di antara kursi pengunjung yang melingkar berputar horizontal dan vertikal untuk memberikan adrenalin yang menegangkan dan mencekam.
Manager Marketing dan Public Relations Jawa Timur Park Group, Titik S Ariyanto sebelumnya menyampaikan wahana permainan 360° Pendulum di Jatim Park 1, Kota Batu, Jawa Timur, telah beroperasi selama 14 tahun dan belum pernah ada masalah serius.
Wahana itu juga dilakukan pengecekan pada pagi hari sebelum beroperasi, hingga kejadian pada sore harinya. Bahwa setiap pagi, seluruh wahana permainan di destinasi Jatim Park Group, kata Titik, menjalani pemeriksaan harian atau daily inspection check.
Ia menegaskan bahwa jika ditemukan kendala, pihaknya tidak akan memaksa wahana beroperasi dan akan melakukan perbaikan terlebih dahulu. "Untuk antisipasi berikutnya, kami setiap hari melakukan daily inspection check terhadap semua wahana kami, jadi pengecekan setiap hari," katanya.
Sementara itu, Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan. Polres Batu memastikan kasus dari insiden berlanjut ke penyidikan. Sudah ada enam orang saksi yang diperiksa. Mereka termasuk korban, orang tua korban, operator, kapten operator, tim medis, dan manajemen pengelolaan wisata. Polisi menyelidiki pula apakah ada unsur kelalaian hingga terjadi insiden.