free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Kunjungan Wisata Meningkat saat Libur Lebaran, Omzet PKL Alun-Alun Kota Batu Malah Seret

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
PKL Alun-Alun Kota Batu berjualan saat libur Lebaran, meski omzet cenderung menurun. (Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Alun-Alun Kota Wisata Batu (KWB) menjadi objek jujugan dengan kunjungan terbanyak selama libur Lebaran 2025 di Kota Batu. Meski begitu, kondisi tersebut nyatanya belum membawa dampak signifikan pada pendapatan pedagang kaki lima (PKL) alun-alun.

Hal ini lantaran diketahui omzet PKL yang masih seret meski alun-alun banyak dikunjungi. Menurun dibanding libur Lebaran tahun lalu. Jika dibandingkan di bulan biasa, omzet PKL menurun hingga seperti momen akhir pekan biasa.

Baca Juga : Isu Pemindahan Madrasah di Jalan Veteran DPRD Kota Malang Dorong Agar Tak Sekadar Wacana

"Kami sudah aktif berjualan H+1 Lebaran. Itu pun omzetnya tidak naik," kata Ketua Umum Paguyuban PKL Alun-Alun Puspita Herdysari saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Padahal momen pasca-Idulfitri cukup diharapkan para PKL. Mengingat pada Ramadan lalu, sebagian PKL memilih menutup lapaknya sebulan penuh. Alasannya karena omzet yang didapat tak seperti hari-hari biasanya.

Menurut data Dinas Pariwisata (Diaparta) Kota Batu, alun-alun menjadi tempat yang terbanyak dikunjungi selama libur Lebaran tahun ini. Dari 45 faya tarik wisata (DTW) di Kota Batu, ada lima tempat dengan kunjungan terbanyak. Yakni Alun-Alun Kota Wisata Batu, Desa Wisata Sidomulyo, Jawa Timur Park (JTP) 2, JTP 3 dan JTP 1.

Dari hitungan Disparta, ada lebih dari 371.104 kunjungan wisatawan di alun-alun selama libur Lebaran hingga tanggal 9 April 2025. Disusul Desa Wisata Sidomulyo dengan 76.614 kunjungan wisatawan.

Angka rata-rata kunjungan alun-alun naik menjadi 180 ribu wisatawan per hari. Sebelumnya, pada hari-hari biasa rata-rata kunjungan hanya sekitar 16 ribu. 

"Ternyata saat momen libur Lebaran kemarin omzet kami sama seperti saat akhir pekan," beber Pipit.

Baca Juga : Ungkap Rahasia Produksi JUMBO: Animation Program BINUS University Perkuat Ekosistem Animasi Indonesia

Ia mengaku kondisi tahun ini jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. Dia mengaku biasanya bisa meraup keuntungan 3-4 kali lipat dari hari biasa saat Lebaran. Akibatnya, kerugian tak bisa dihindarkan. Sebab, pedagang biasanya sudah menyiapkan stok dagangan lebih banyak untuk lonjakan wisatawan.

Hal yang serupa dirasakan Yustiawan, PKL Pasar Laron. Dia juga menduga momen libur Lebaran akan menjadi kesempatan emas untuk meraup omzet besar. Namun kenyataannya tidak demikian.

Pedagang siomay itu tahun lalu bisa menjual 150 porsi per hari. Namun, tahun ini hanya terjual 70 porsi per hari. Akhirnya dia terpaksa membuang sejumlah bahan makanan yang tak bisa disimpan lama.

Kendati begitu, tak ada pilihan lain bagi Yustiawan selain tetap berjualan. Hal ini karena dagangannya jadi satu-satunya sumber penghasilan untuk keluarganya. "Pedagang lain juga mengeluhkan hal yang sama (daya beli menurun) Kami tidak tahu persis penyebabnya," ungkapnya.