JATIMTIMES - Industri mode semakin berbenah untuk mengurangi dampak lingkungan dan sosial akibat produksi pakaian. Merek fesyen berkelanjutan juga terus bermunculan dengan pendekatan baru. Di antaranya menggunakan bahan ramah lingkungan, memastikan praktik ketenagakerjaan yang adil, dan menjaga transparansi rantai pasokan.
Selain itu, fesyen berkelanjutan juga mengenakan kain organik hingga metode produksi yang minim limbah. Sehingga langkah ini membantu menciptakan industri mode yang lebih bertanggung jawab.
Bagi konsumen yang ingin tampil modis sekaligus peduli pada lingkungan, berikut adalah 10 merek fesyen yang menawarkan pilihan berkelanjutan tanpa mengorbankan gaya, menurut Kara Harms, penulis Whimsy Soul, dikutip dari Yahoo Creators, Minggu (23/3/2025).
1. Quince
Quince dikenal dengan komitmennya dalam menghadirkan barang-barang mewah dengan harga yang lebih terjangkau tanpa melupakan aspek keberlanjutan. Merek ini menggunakan bahan berkualitas tinggi seperti kasmir dan linen organik yang diproduksi dengan metode ramah lingkungan.
Selain itu, Quince menerapkan model bisnis direct-to-consumer yang memangkas perantara, sehingga harga tetap kompetitif tanpa mengorbankan standar etika dan kualitas. Transparansi dalam rantai pasokan menjadi prioritas, dengan memastikan pabrik mereka mematuhi standar ketenagakerjaan yang adil dan kondisi kerja yang aman.
Baca Juga : 50+ Hampers Lebaran Kekinian 2025, Dijamin Berkesan & Berkelas!
2. Sézane
Merek asal Prancis ini memadukan desain klasik dengan prinsip keberlanjutan. Sézane menggunakan bahan seperti katun organik dan poliester daur ulang, serta memastikan produksi dilakukan secara etis.
Sézane juga menjalankan inisiatif sosial melalui program DEMAIN, yang mendukung pendidikan dan akses budaya bagi anak-anak di seluruh dunia. Selain itu, mereka berkomitmen untuk meminimalkan limbah dan mengurangi konsumsi energi dalam proses produksi.
3. Everlane
Everlane dikenal dengan konsep "transparansi radikalnya." Merek ini secara terbuka mempublikasikan biaya produksi setiap produknya, mulai dari bahan baku hingga ongkos tenaga kerja.
Everlane juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan mengurangi penggunaan plastik baru dan menargetkan emisi karbon nol bersih pada 2050. Fokus pada kualitas dan desain minimalis membuat produk mereka lebih awet, sehingga mengurangi konsumsi yang berlebihan.
4. CHNGE
Mengusung semangat aktivisme, CHNGE tidak hanya berfokus pada fesyen berkelanjutan tetapi juga gerakan sosial. Merek ini menggunakan bahan organik dan memastikan produksinya bebas karbon.
Setengah dari keuntungan mereka disalurkan untuk mendukung berbagai inisiatif sosial dan lingkungan, menjadikan CHNGE sebagai pilihan bagi mereka yang ingin berdampak lebih melalui mode yang mereka kenakan.
5. No Nasties
Merek asal India ini mengusung prinsip 100% organik, perdagangan adil, dan vegan dalam seluruh produknya. No Nasties memastikan bahwa pakaian mereka diproduksi tanpa bahan kimia berbahaya dan dalam kondisi kerja yang layak bagi para pekerja.
Selain itu, mereka menerapkan konsep nol limbah dengan memanfaatkan sisa kain untuk produk baru serta mendukung program daur ulang pakaian.
6. Harvest & Mill
Berbeda dari kebanyakan merek, Harvest & Mill memproduksi semua pakaiannya di AS dengan menggunakan katun organik yang ditanam secara lokal. Transparansi dalam rantai pasokan menjadi keunggulan mereka, dengan memastikan setiap tahapan produksi dilakukan secara berkelanjutan.
Dengan fokus pada produksi lokal dan metode artisanal, Harvest & Mill turut mendukung ekonomi lokal serta menjaga standar etika tinggi dalam industri fesyen.
7. Reformation
Trendi sekaligus ramah lingkungan, Reformation mengandalkan bahan seperti Tencel, poliester daur ulang, dan katun organik. Merek ini juga melacak dampak lingkungan dari setiap produknya dan secara transparan membagikan informasi tersebut kepada pelanggan.
Selain menawarkan koleksi pakaian yang stylish, Reformation juga menjalankan program daur ulang dan penjualan kembali pakaian bekas untuk memperpanjang siklus hidup produk mereka.
Baca Juga : Warga Selotinatah Antusias Ikuti Pemungutan Suara Ulang Kabupaten Magetan
8. Lucy & Yak
Merek asal Inggris ini dikenal dengan pakaian berwarna cerah dan nyaman yang dibuat dari katun organik serta bahan daur ulang. Lucy & Yak memiliki pabrik sendiri di India dengan standar kerja yang tinggi, termasuk pembayaran upah di atas rata-rata.
Selain itu, mereka menawarkan program pengembalian pakaian lama untuk didaur ulang, mendorong pendekatan mode sirkular yang lebih berkelanjutan.
9. Toad & Co
Toad & Co berfokus pada mode outdoor yang ramah lingkungan. Merek ini menggunakan bahan seperti katun organik, Tencel, dan serat daur ulang, serta menerapkan metode produksi hemat air dan pewarna non-toksik.
Selain inisiatif lingkungan, Toad & Co juga mendukung berbagai program sosial dan menawarkan produk yang inklusif bagi berbagai ukuran dan gender.
10. Saint & Sofia
Saint & Sofia menawarkan mode modern dengan pendekatan berkelanjutan. Merek ini menggunakan bahan ramah lingkungan dan memastikan produksi dilakukan dengan etika tinggi.
Dengan desain yang minimalis dan elegan, Saint & Sofia membuktikan bahwa mode berkelanjutan bisa tetap stylish tanpa mengorbankan nilai-nilai lingkungan dan sosial.
Demikian 10 merek fesyen berkelanjutan yang diklaim lebih ramah lingkungan dan sosial. Jadi, seiring meningkatnya kesadaran konsumen, mendukung merek fesyen yang berkelanjutan dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan industri mode yang lebih baik.
Selain itu, jika ingin mengurangi dampak negatif dari fast fashion, konsumen dapat mulai mempertimbangkan alternatif seperti membeli pakaian desainer lokal, atau bahkan beralih ke konsep slow fashion yang lebih ramah lingkungan. Semoga informasi ini bermanfaat.