free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Wali Kota Mas Ibin Sapa Mahasiswa Unisba Blitar: Pemuda Adalah Pilar Perubahan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Blitar, Mas Ibin, berfoto bersama jajaran Wakil Rektor, pejabat struktural, dan mahasiswa dalam acara Sapa Mahasiswa di Unisba Blitar. Kehadirannya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung perkembangan dunia kampus sekaligus memperkuat sinergi antara Pemkot Blitar dan perguruan tinggi. (Foto: Pemkot Blitar)

JATIMTIMES – Dalam semangat Ramadan yang sarat makna, Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, S.H.I.—akrab disapa Mas Ibin—menyapa mahasiswa Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar dalam acara Sapa Mahasiswa pada Sabtu malam, 15 Maret 2025. 

Bertempat di aula utama kampus, pertemuan ini menjadi wadah refleksi kepemudaan dan peran mahasiswa dalam membangun bangsa.

Baca Juga : Wakili Kecamatan Lowokwaru, Kelurahan Tasikmadu Siapkan Beragam Unggulan di Lomdeskel 2025

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Lentera Ramadan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unisba Blitar sejak 13 Maret lalu. Selain diskusi bersama wali kota, serangkaian kegiatan lain turut digelar, seperti talkshow, bazar, khotmil Quran, tabligh akbar, hingga bakti sosial.

Dalam pidatonya, Mas Ibin menekankan bahwa sejarah bangsa tidak bisa dilepaskan dari peran pemuda. Ia mengajak mahasiswa untuk menelusuri kembali jejak sejarah, dari Sumpah Pemuda 1928 hingga peristiwa Rengasdengklok yang melibatkan kaum muda dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

“Hampir semua perubahan besar lahir dari tangan pemuda,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa. Ia pun mencontohkan sosok Bung Karno yang sudah memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) pada usia 34 tahun, serta Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu pertama di usia 40 tahun—usia yang menurutnya masih tergolong muda.

Dalam pandangan wali kota, pemuda bukan sekadar pelengkap dalam perjalanan bangsa, melainkan lokomotif utama yang menentukan arah sejarah. Oleh sebab itu, mahasiswa dituntut tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor dalam perubahan.

Selain menyoroti peran pemuda dalam sejarah, Mas Ibin juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya berasal dari keluarga petani, namun tetap bertekad menempuh pendidikan tinggi.

“Saya sengaja memilih kuliah jauh di Yogyakarta agar tidak mudah pulang. Prinsip saya sederhana, kalau sudah sekolah jauh, lalu pulang dalam keadaan bodoh, itu memalukan,” tuturnya, disambut gelak tawa mahasiswa.

Menurutnya, kunci keberhasilan dalam dunia akademik adalah ketekunan. Ia mengingatkan mahasiswa untuk menjadikan membaca dan berdiskusi sebagai kebiasaan utama. “Semester pertama, kerjaannya hanya baca, diskusi, baca, diskusi. Itu yang membentuk pola pikir kritis,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor III Unisba Blitar, Dr. Supriyono, menilai bahwa kehadiran wali kota dalam forum mahasiswa ini merupakan langkah positif dalam membangun komunikasi antara pemuda dan pemerintah daerah.

“Kampus ini memiliki visi mendorong masyarakat Blitar menjadi lebih terdidik, kreatif, dan konstruktif. Dan kami melihat visi ini sejalan dengan kebijakan Pak Wali Kota,” ujarnya.

Baca Juga : Sejumlah Kawasan di Kota Malang Tergenang Air saat Hujan Lebat, DPUPRPKP: Kami Perbaiki Saluran Drainase

Salah satu program yang diusung Pemkot Blitar adalah pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Namun, menurut Supriyono, beasiswa ini tidak sekadar untuk membantu biaya pendidikan, melainkan juga membentuk jiwa intrapreneur dan entrepreneur di kalangan mahasiswa.

“Kita tidak hanya ingin mahasiswa bisa sekolah, tapi juga memiliki pola pikir mandiri. Ini yang akan membuat mereka benar-benar berdaya setelah lulus,” imbuhnya.

Acara Sapa Mahasiswa ini bukan hanya sekadar ajang dialog, tetapi juga bagian dari refleksi spiritual. Lentera Ramadan Unisba 2025 mengusung tema Menyalakan Semangat Pemuda Berdaya sebagai Pilar Peradaban Bangsa Berlandaskan Iman dan Takwa.

Sejumlah kegiatan dalam rangkaian acara ini, seperti khotmil Quran dan tabligh akbar, menjadi pengingat bahwa pembangunan bangsa tidak hanya bertumpu pada kecerdasan intelektual, tetapi juga kedalaman spiritual.

Dengan semangat Ramadan, Mas Ibin berharap mahasiswa Unisba Blitar mampu menjadi generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki landasan moral yang kuat. “Kalian adalah masa depan bangsa. Jagalah ilmu, jagalah iman, dan jagalah niat untuk terus bermanfaat,” pungkasnya.

Dengan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi, serta semangat kepemudaan yang menyala, Blitar tampaknya tengah melangkah menuju generasi emas yang berdaya dan siap menghadapi tantangan zaman.