JATIMTIMES - Kelurahan Sukoharjo tidak mau kalah dalam Lomba Desa dan Kelurahan (Lomdeskel) Kota Malang 2025. Sebagai wakil Kecamatan Klojen, Sukoharjo siap berjuang memenangkan lomba.
Salah satu andalannya, Sukoharjo mengangkat potensi di lingkungan terkini tanpa meng-upgrade. Yakni Budikdamber (Budidaya Ikan dan Tanaman dalam Ember). Ini merupakan teknik budidaya ikan dan sayuran secara bersamaan dalam satu wadah (ember).
Baca Juga : Ada Diskon Tiket Kereta Api untuk Ramadan dan Lebaran 2025, Ini Syarat dan Jadwalnya
Tekniknya dengan memanfaatkan air sebagai media tanam. Kotoran ikan menjadi pupuk alami bagi tanaman dan tanaman membantu membersihkan air untuk ikan. Air dalam ember menjadi media tanam bagi sayuran sehingga tidak membutuhkan tanah.
Terlihat di RW 1 Sukoharjo, terdapat 12 ember yang berjajar di dalam gang. âSelain di RW 1 yang sudah hadir selama dua tahun terakhir, kemudian ada juga di RW 6. Kalau di sana sudah lebih dulu, sejak 2022,â ungkap Lurah Sukoharjo Yanuar Agung Rizaldhi.
Budikdamber yang ada di Sukoharjo jenis ikan lele lantaran punya nilai yang ekonomis. Lele juga toleran terhadap kondisi air dengan oksigen rendah. Sedangkan sayuran yang dipilih dan yang mudah dibudidayakan yakni kangkung.
Ya meski tidak semua ember ditumbuhi kangkung, ikan lele di dalamnya tetap terawat dengan baik dilakukan oleh warga sekitar. Bahkan sekitar lingkungan tetap terjaga dengan bersih.
Ikan yang dibudidayakan ini sudah beberapa kali dipanen. Hasilnya sudah dijual di pasar maupun warung sekitar. Begitu pula dengan sayurannya. Hasilnya juga dikonsumsi oleh warga sekitar.
âSebagian juga dikonsumsi sendiri sama warga, dimakan bareng-bareng untuk menambah keguyuban warga sekitar,â tambah Yanuar.
Baca Juga : Arena Judi Sabung Ayam di Gedangan Dibongkar Polisi
Sementara hasil uang dari menjual ikan lele itu dimasukkan ke dalam uang kas. Nantinya bisa digunakan untuk kegiatan lingkungan bersama.
âKondisi real yang ada di lapangan ini yang kami andalkan pada Lomdeskel 2025. Kami tidak upgrade. Ya semoga yang alami ini bisa membawa yang terbaik,â ujar Yanuar.
Menurut dia, Budikdamber solusi kreatif untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Melihat di era saat ini ketidakpastian pasokan pangan dan tantangan lingkungan, Budikdamber jadi solusi memanfaatkan sumber daya terbatas.