free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Mentan Amran Apresiasi Produktivitas Gabah di Gresik Capai 9 Ton Per Hektare

Penulis : Syaifuddin Anam - Editor : A Yahya

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Mentan Amran (tengah) ketika menyaksikan proses panen raya di Desa Sirnoboyo kecamatan Benjeng, Gresik.

JATIMTIMES - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja di kabupaten Gresik, untuk menyaksikan panen raya dan serapan gabah di Desa Sirnoboyo, kecamatan Benjeng.

Menteri Amran menyaksikan secara langsung transaksi penjualan gabah dari petani kepada Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Harga ini naik dari sebelumnya yang hanya Rp 6.000 per kilogram.

Baca Juga : Berbeda dengan di Pasar, Harga Telur Ayam di Tingkat Peternak Kota Malang Justru Turun

"Hal ini merupakan arahan dari Presiden untuk meningkatkan pendapatan petani, daya beli konsumen, serta kesejahteraan para pengusaha. Tujuan negara memang seharusnya seperti ini, semua tersenyum bahagia," ujarnya, Jumat (14/3/2025).

Mentan Amran juga menyoroti situasi ketahanan pangan global, terutama di negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang, yang saat ini mengalami krisis pangan.

"Saat ini di Jepang, harga beras hampir mencapai Rp 86 ribu dan bahkan menuju Rp 100 ribu per kilogram. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih karena Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas. Mari kita terus bergandengan tangan," imbuhnya.

Menteri Amran juga mengapresiasi hasil panen di Kabupaten Gresik yang dinilai sangat baik, dengan produktivitas mencapai 8-9 ton gabah kering panen per hektare. "Kabupaten Gresik patut dibanggakan, hasil panennya sangat memuaskan," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan bahwa wilayah tersebut memiliki lahan tadah hujan seluas sekitar 195 hektare. Wilayah ini juga berdekatan dengan Sungai Kali Lamong, yang kerap meluap saat musim hujan dan mengakibatkan banjir, sementara di musim kemarau, lahan menjadi kering.

Baca Juga : DPRD Kota Malang Minta Perawatan Drainase di Suhat Turut Diperhatikan setelah Dibangun

"Kami sudah membangun kolam retensi di kecamatan lain. Tujuannya adalah untuk pengendalian banjir dan menyediakan pintu air agar saat musim kemarau, air dari tadah hujan dapat dialirkan," ungkap Bupati Yani.

Sekadar diketahui, dalam kunjungan Mentan Amran juga dihadiri Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, serta jajaran Forkopimda Jawa Timur dan Gresik.