JATIMTIMES – Pemerintah Kota Blitar menggelar Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Balai Kota Koesoema Wicitra, Kamis (13/3/2025). Forum ini menjadi momentum strategis dalam merancang arah pembangunan Kota Blitar lima tahun ke depan dengan mengusung konsep SAE—Santun, Amanah, Excellent.
Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin menegaskan bahwa RPJMD 2025-2030 tidak sekadar menjadi dokumen perencanaan, tetapi harus menjadi pijakan dalam mewujudkan kota yang lebih maju dan berdaya saing. Menurutnya, forum ini bertujuan menampung aspirasi masyarakat serta menyelaraskan visi pembangunan dengan kebutuhan warga.
Baca Juga : Sunan Kudus dan Eksekusi Ki Ageng Pengging: Pemberontakan atau Pembantaian?
"Kami ingin memastikan pembangunan Kota Blitar berjalan inklusif dan berkelanjutan. Fokus kami adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, kesehatan optimal, serta pelayanan publik yang semakin baik," ujarnya dalam forum tersebut.
Turut hadir dalam acara ini jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seluruh kepala OPD, camat, dan lurah se-Kota Blitar. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menyusun kebijakan yang berbasis partisipasi.
RPJMD 2025-2030 disusun untuk mendukung lima misi utama Wali Kota Blitar. Pertama, mewujudkan Blitar sebagai kota yang Pancasilais, religius, dan nasionalis, dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat di setiap aspek kehidupan masyarakat. Kedua, menciptakan kota yang sehat, sejahtera, aman, dan bahagia, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial dan kualitas hidup warga.
Ketiga, membangun tata kelola pemerintahan yang berbasis Smart Governance, sehingga setiap kebijakan dan pelayanan publik lebih efisien, transparan, dan inovatif. Keempat, membentuk Generasi Emas yang unggul melalui pendidikan karakter, kesetaraan, dan pengarusutamaan gender, sehingga setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Kelima, menjadikan Blitar sebagai kota perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri yang berbasis lingkungan dan teknologi, guna menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Kepala Bappeda Kota Blitar, Tri Iman Prasetyono, menekankan bahwa RPJMD ini akan menjadi acuan bagi setiap program dan kebijakan yang dijalankan pemerintah daerah. Menurutnya, tantangan utama dalam lima tahun ke depan adalah memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
"Dengan konsep Santun, Amanah, Excellent, kita ingin memastikan Blitar tidak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga menjadi kota yang nyaman, adil, dan berdaya saing tinggi," paparnya.
Dalam forum ini, berbagai masukan dari peserta mengemuka, mulai dari peningkatan kualitas infrastruktur hingga penguatan sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Salah satu perwakilan masyarakat menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan agar tidak hanya terpusat di wilayah perkotaan.
Di sektor pendidikan, Pemkot Blitar berencana meningkatkan akses pendidikan berkualitas melalui program beasiswa, pelatihan vokasi, serta penguatan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.
Di bidang kesehatan, pemerintah menargetkan optimalisasi layanan puskesmas dan rumah sakit daerah agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Pelayanan kesehatan harus cepat, mudah, dan ramah.
Baca Juga : Lombakan 9 Kategori, Kemenag Kota Batu Ajak Siswa Ikut Festival Ramadan 2025
Sementara di sektor ekonomi, Pemkot Blitar menekankan penguatan sektor perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri berbasis lingkungan dan teknologi. Wali Kota menyebutkan bahwa sektor ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita ingin Blitar menjadi kota yang lebih mandiri secara ekonomi, dengan UMKM dan industri lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional," ungkapnya.
RPJMD 2025-2030 disusun dengan pendekatan inovatif, adaptif, dan berbasis teknologi. Pemerintah Kota Blitar berkomitmen menerapkan konsep Smart Governance untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan transparansi pemerintahan.
Tri Iman Prasetyono menegaskan bahwa RPJMD ini tidak akan berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar menjadi panduan dalam pembangunan Kota Blitar ke depan.
"Kunci keberhasilan RPJMD ini adalah sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa membawa Kota Blitar ke masa depan yang lebih Santun, Amanah, dan Excellent," tandasnya.
Musrenbang dan konsultasi publik ini menjadi langkah awal dalam merancang peta jalan pembangunan Kota Blitar lima tahun ke depan. Dengan semangat gotong royong dan perencanaan yang matang, kota ini siap menapaki era baru yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi.