JATIMTIMES - Untuk memenuhi kebutuhan komoditas cabai, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih membutuhkan pasokan cabai dari daerah lain. Hal tersebut lantaran hasil produksi cabai di Kota Malang masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan di daerah sendiri.
Catatan dihimpun JatimTIMES dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, total ada lahan pertanian seluas 50 hektare (ha) yang ditanami cabai. Dengan kapasitas produksi mencapai 5 ton.
Baca Juga : Pasar Murah Ramadan, Mbak Cicha: Semoga Bantu Warga Penuhi Kebutuhannya
"Itu kalau total 50 hektare bisa sampai 5 ton totalnya. Masih belum mengcover kebutuhan masyarakat karena itu akumulasi dari 20 kali panen sementara kebutuhan tiap hari," ujar Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, Kamis (13/3/2025) saat ditemui pada kesempatan panen cabai di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang.
Dalam satu kali masa tanam, biasanya tanaman cabai bisa dipanen hinggga sebanyak 20 kali. Dengan masa panen setiap minggu. Slamet mengatakan, biasanya pada panen kedua dan selebihnya, jumlah cabai yang dipanen akan terus meningkat.
"Saat ini ada yang panen pertama, ada juga yang panen kedua dan akan semakin tinggi panennya dengan pertumbuhan umur tanaman itu. Sekitar 20 kali nanti bisa panen, setiap seminggu panen. Akan meningkat dan menurun seiring umurnya pohon tanaman cabai," tutur Slamet.
Namun demikian, stok cabai di Kota Malang saat ini ia klaim aman. Dari kebutuhan masyarakat sekitar 183,33 ton, ketersediaan cabai di Kota Malang saat ini ada sebanyak 263,55 ton. "Jadi ketersediaan di Kota Malang untuk cabai relatif aman dan tercukupi," imbuh Slamet.
Sementara itu, di Kota Malang terdapat dua titik yang menjadi kantong pertanian cabai. Yakni di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru dan Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang. Jika ditotal, kantong pertanian cabai itu kurang lebih memiliki luas 80 hektare.
Baca Juga : Antusias Pasar Murah Kota Malang, 2 Ton Beras Bulog Ludes Setiap Hari
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, dengan dua kantong yang dimiliki tersebut, ia berharap dapat memberikan kontribusi pada pergerakan harga cabai yang dirasa semakin pedas.
"Alhamdulillah ada peningkatan daripada ketika mereka menanam tebu. Cabai di Kota Malang sedang bagus harganya tapi harga di pasar harus kita tekan, agar daya beli di masyarakat akan lebih terjangkau," jelas Wahyu.