JATIMTIMES - Bencana tanah longsor terjadi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Rabu (12/3/2025) malam. Dilaporkan, material longsor menimpa kandang ternak hingga rumah warga setempat.
Sampai dengan saat ini, Kamis (13/3/2025), sejumlah personel gabungan masih melakukan serangkaian penanganan paska bencana. Termasuk pendistribusian bantuan logistik terhadap korban terdampak longsor.
Baca Juga : Nama PT Ash Sofwah Disalahgunakan Biro Haji IHTC Kediri, Kuasa Hukum: Tidak Kerja Sama sejak November 2024
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan menuturkan, distribusi bantuan logistik kepada keluarga terdampak bencana tanah longsor tersebut berupa sembako, terpal, keperluan anak, hingga selimut.
"Pendistribusian bantuan logistik berlangsung tadi (Kamis, 13/3/2025) pagi. Pada agenda tersebut turut melibatkan perangkat desa dan muspika," ujar Sadono, Kamis (13/3/2025).
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Malang, bencana tanah longsor terjadi pada Rabu (12/3/2025) malam. Kronologinya bermula saat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di wilayah Kecamatan Ngantang dan sekitarnya.
"Sehingga menyebabkan tebing dengan tinggi kurang lebih 6 meter dengan lebar 5 meter serta ketebalan 3 meter mengalami longsor. Kemudian menimpa rumah dan kandang sapi beserta isinya," ujarnya.
Data BPBD Kabupaten Malang menyebut, pemilik rumah beserta kandang yang terdampak tanah longsor tersebut bernama Rokimin. Rumah tersebut dihuni oleh satu Kepala Keluarga (KK) dengan empat orang jiwa.
"Kandang dan kamar mandi pada rumah milik korban mengalami kerusakan. Nihil korban jiwa, sementara perkiraan nilai kerugian masih belum diketahui, dalam pendataan," ujar Sadono.
Baca Juga : Ada Riwayat Gangguan Jiwa, Pria Ditemukan Ngambang di Saluran Drainase
Sesaat setelah terjadi longsor, personel gabungan dari unsur BPBD dan PMI Kabupaten Malang, Muspika Ngantang, Koramil dan Polsek Ngantang, sejumlah relawan hingga perangkat desa dan masyarakat setempat diterjunkan ke lokasi kejadian guna melakukan upaya penanganan paska longsor.
"Kemarin (Rabu, 12/3/2025) malam, sapi dalam kandang sudah di evakuasi. Namun untuk jumlahnya sementara belum termonitor (dilaporkan)," ujar Sadono.
Hingga hari ini, Kamis (13/3/2025), personel gabungan masih melakukan serangkaian upaya penanggulangan paska bencana longsor. "Sementara untuk atap rumah yang rusak dan tebing yang longsor sudah ditutup menggunakan terpal supaya tidak terjadi longsor susulan," pungkas Sadono.