free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Telusuri Jalur Pembangunan Drainase di Suhat, Wali Kota Malang Temukan Banyak Titik Buntu

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau drainase buntu di Kawasan Soehat.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menemukan sejumlah titik drainase buntu di sekitar Jalan Soekarno-Hatta (Soehat). Hal tersebut ia dapati saat meninjau lokasi yang dilakukan pembangunan drainase oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Rabu (12/3/2025). 

Peninjauan tersebut ia lakukan dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh 1 kilometer. Pada kesempatan tersebut, ia didampingi oleh Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin bersama sejumlah jajaran perangkat daerahnya. 

Baca Juga : Tinjau Lokasi Pembangunan Drainase, Wali Kota Malang Pastikan Tak Akan Tebang Ratusan Pohon

Wahyu mengatakan, bahwa sejumlah titik drainase yang buntu itu disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan Soehat. Untuk itu, nantinya hasil dari penelusurannya tersebut akan ia laporkan ke Pemprov Jawa Timur. 

"Iya, saya juga baru tahu (banyak drainase buntu). Jadi saya sudah tahu mana saja titik-titiknya, mana yang akan menjadi perhatian. Nanti kami duduk bersama dengan pemprov, karena kan ini juga didanai provinsi," jelas Wahyu. 

Pantauan di lokasi, ada beberapa titik drainase yang nampak buntu. Parahnya, drainase yang buntu tersebut terlihat tergenang air. Hal itu membuat kondisi drainase nampak kotor, ditambah dengan banyaknya jentik-jentik nyamuk. 

Sebagai informasi, pembangunan drainase di kawasan Soehat akan difasilitasi menggunakan anggaran pendapatan dan belanja (APBD) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 32 Miliar. Rencananya, pembangunan akan dilakukan kurang lebih sepanjang 1,8 kilometer (km). 

Bahkan, pembangunan drainase yang diproyeksikan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi banjir di Kota Malang itu juga masuk dalam agenda 100 hari pertama program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. 

"Eksekusinya Insha Allah setelah Lebaran, nunggu Pemprov Jawa Timur," imbuh Wahyu. 

Baca Juga : Pemprov Jatim Buka Mudik Gratis Jalur Darat dan Laut, Pemudik Bisa Bawa Kendaraan R2

Selain drainase yang buntu, pada penelusurannya tersebut Wahyu juga mencatat beberapa hal. Seperti minimnya pedestrian di sepanjang kawasan Soehat. Rencananya, hal tersebut juga akan ia jadikan sebagai bahan evaluasi untuk dilaporkan ke Pemprov Jatim.

"Tadi yang kami lihat, kami akan mempertahankan pedestrian itu. Kami akan pinggirkan yang untuk saluran drainasenya. Nanti akan dibuat box culvert, kita tutup, ada bak kontrol, nanti tetap bisa dimanfaatkan untuk pedestrian," tutur Wahyu. 

Evaluasi selanjutnya, berkaitan dengan adanya beberapa bangunan yang berdiri di atas drainase. "Semua sudah masuk evaluasi. Makanya kami akan rapatkan dengan provinsi," pungkasnya.