free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Peresmian RSUD Ngantang oleh Bupati Malang Tuai Apresiasi, Puguh DPRD Jatim: Jawaban Atas Disparitas

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dapil Malang Raya Puguh Wiji Pamungkas yang turut mengapresiasi peresmian dan beroperasinya RSUD Ngantang. (Foto: Puguh for JatimTIMES)

JATIMTIMES - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah resmi beroperasi. Hal itu menyusul adanya peresmian yang dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Dardak dengan didampingi Bupati Malang HM. Sanusi pada Senin (10/3/2025).

Peresmian RSUD Ngantang ini menjadi respon pemerintah terhadap kebutuhan fasilitas dan layanan kesehatan masyarakat di Wilayah Malang bagian barat dan sekitarnya. Terutama di Kecamatan Ngantang, Pujon, dan Kasembon.

Baca Juga : Targetkan Rampung Sebelum Lebaran, Bupati Subandi Pastikan Perbaikan Jalan Berlubang

rsud-ngantang-04.jpg

Sebelum RSUD Ngantang resmi beroperasi, masyarakat yang tinggal di daerah Malang Barat tersebut harus menempuh jarak yang jauh demi mendapatkan pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit milik pemerintah. Yakni ke RSUD Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, dan RSUD Lawang di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Sementara itu, merespon peresmian dan beroperasinya RSUD Ngantang tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Dapil Malang Raya Puguh Wiji Pamungkas turut menyampaikan apresiasinya.

"Saya memberikan apreasiasi yang setinggi-tingginya atas langkah Pemkab Malang dalam menghadirkan Rumah Sakit di wilayah barat Kabupaten Malang, ini menjadi solusi kongkret terhadap kebutuhan layanan kesehatan masyarakat di wilayah sana," ujar Puguh dalam konfirmasinya yang disampaikan kepada JatimTIMES, Rabu (12/3/2025).

Sebagaimana diketahui, warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Kasembon, Ngantang dan Pujon tersebut tersekat oleh Kota Batu dan Kota Malang secara administratif dan geografis.

"Sehingga dengan hadirnya RSUD Ngantang ini bisa menjadi jawaban atas disparitas layanan kesehatan bagi warga Malang", lanjut Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD Jawa Timur ini.

Di sisi lain, pria kelahiran Malang 1984 ini juga menegaskan bahwa dengan adanya program nasional Universal Health Coverage (UHC) ini, maka hadirnya layanan kesehatan tingkat lanjut menjadi solusi bagi masyarakat.

"Masyarakat daerah Ngantang Pujon, Kasembon sekarang tidak perlu lagi jauh-jauh ke RSUD Kanjuruhan di Kepanjen atau RSSA (Rumah Sakit Dr Saiful Anwar) di Kota Malang, karena sudah bisa dilayani di RSUD Ngantang," pungkas Puguh.

Diberitakan sebelumnya, Wagub Jawa Timur Emil Dardak menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim siap mendukung segala upaya agar RSUD Ngantang bisa beroperasi secara efektif. Baik dari segi fasilitas medis, tenaga kesehatan, maupun sarana dan prasarana lainnya.

Baca Juga : Mas Dhito Berharap Penyusunan Arah Pembangunan Berdampak Nyata bagi Masyarakat

 

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Malang agar layanan di RSUD Ngantang semakin maksimal," kata Emil saat meresmikan RSUD Kanjuruhan, Senin (10/3/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Malang HM. Sanusi turut memberikan penekanan pelayanan kesehatan terbaik di RSUD Ngantang. Di mana, RSUD Ngantang saat ini masih menjadi rumah sakit tipe D. Sehingga harus bekerja keras meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maksimal.

Sementara itu, untuk tahap awal, rumah sakit dengan tipe D ini memiliki 50 tempat tidur bagi pasien. "Nantinya jumlahnya akan terus ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat," terang Sanusi.

Pada serangkaian agenda peresmian RSUD Ngantang, di lokasi yang sama Sanusi juga meluncurkan program cek kesehatan gratis di Puskesmas dan layanan persalinan gratis bagi masyarakat miskin Kabupaten Malang. 

Dijelaskan Sanusi, program cek kesehatan gratis yang telah diresmikan tersebut merupakan tindak lanjut dari program yang dilaksanakan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 10 Februari 2025 lalu.

"Di samping meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, program ini juga bertujuan untuk mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah," pungkas Sanusi.