JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (DLH Jatim) mematangkan sinkronisasi program dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Sinkronisasi tersebut penting untuk memastikan program-program yang telah disusun bisa terlaksana dengan baik.
Hal ini menjadi pembahasan ketika DLH Jatim menerima kunjungan dari DPRD Kabupaten Malang, Senin (10/3/2025) kemarin. Kunjungan itu dalam rangka konsultasi mengenai sinkronisasi program lingkungan hidup antara pemerintah provinsi dan daerah.
Baca Juga : Pemkab Gresik Gelar Program Mudik Gratis 2025, Ini Rutenya
Kunjungan berlangsung di Ruang Rapat Pusaka Kantor DLH Jatim, dihadiri oleh 15 anggota DPRD Kabupaten Malang yang dipimpin oleh Ketua Komisi III Tantri Bararoh. Rombongan DPRD Kabupaten Malang diterima langsung oleh Sekretaris DLH Jatim Nurul Muntasyiroh beserta jajaran.
Dalam kesempatan itu, Nurul Muntasyiroh memaparkan berbagai program prioritas tahun 2025 yang telah dirancang untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jatim.
"Salah satu yang menjadi fokus utama adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2025, yang ditargetkan mencapai angka 74,17 sesuai dengan RPJPD Provinsi Jawa Timur 2025-2045," ungkap Nurul melalui keterangan resmi, Selasa (11/3/2025).
Selain itu, DLH Jatim juga menjelaskan berbagai program pemantauan kualitas lingkungan, termasuk pemantauan kualitas air di 76 titik pantau yang tersebar di tujuh wilayah sungai di Jatim, pemantauan kualitas udara di enam kabupaten/kota, serta pemantauan kualitas air laut untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan upaya pencegahannya.
Program rehabilitasi kerusakan lahan juga menjadi perhatian utama, khususnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, dengan penanaman pohon nangka dan durian Musang King guna meningkatkan tutupan vegetasi dan memperkuat fungsi ekologi.
Dalam bidang pengelolaan sampah, DLH Jatim menargetkan pembinaan dan penghargaan bagi 200 desa/kelurahan melalui program Desa Berseri (Bersih dan Lestari). Sementara itu, untuk meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup, sebanyak 225 pelaku usaha dan kegiatan akan diawasi secara lebih ketat.
Baca Juga : Lewat Program Sakura, STIE MalangKucecwara Kenalkan Budaya dan Bahasa Indonesia Pada Mahasiswa JepangÂ
Program peningkatan kapasitas masyarakat juga turut dibahas, termasuk target Sekolah Adiwiyata, Eco Pesantren, dan Program Kampung Iklim (Proklim), yang menyasar 180 desa/dusun untuk meningkatkan kesadaran dalam mitigasi perubahan iklim.
Sekretaris DLH Jatim, Nurul Muntasyiroh, menyampaikan apresiasi atas kunjungan DPRD Kabupaten Malang. "Kami berharap adanya kolaborasi lebih erat dalam implementasi program-program lingkungan di daerah," tandasnya.
Ketua rombongan DPRD Kabupaten Malang, Tantri Bararoh, juga menyatakan bahwa hasil konsultasi ini akan menjadi bahan rekomendasi dalam penyusunan kebijakan lingkungan hidup di Kabupaten Malang. Kunjungan ini diakhiri dengan diskusi interaktif dan pertukaran gagasan guna meningkatkan efektivitas program lingkungan yang berkelanjutan di Jawa Timur
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum DLH Jatum Ainul Huri, serta Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Jatim Subarja.