free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Atasi Jalan Berlubang, Wahyu Hidayat Turunkan Mobil Patroli Khusus

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat (foto: Hendra Saputra/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memiliki kebijakan baru sebagai rasa cinta kepada masyarakat. Yakni akan ada dua kendaraan dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang yang berkeliling untuk menambal jalan berlubang.

Sejak menjabat sebagai Wali Kota Malang, Wahyu memiliki sebuah gagasan untuk menuntaskan permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Salah satunya mengurangi jalan berlubang. 

Baca Juga : Manuver Wali Kota Blitar Mas Ibin: Gandeng PT HM Sampoerna, Buka 1.400 Lowongan Kerja 

 

Wahyu menginstruksikan DPUPRPKP Kota Malang untuk mengoperasikan mobil yang difokuskan untuk patroli. Mobil tersebut akan mencari jalan berlubang di Kota Malang. 

“Iya, kebijakan baru mobil patroli ini. Untuk Menindaklanjuti dari permintaan dari warga,” kata Wahyu kepada JatimTIMES. 

Wahyu mengaku bahwa saat ini ia berpesan kepada masyarakat untuk melaporkan setiap keluhan dengan cepat. Salah satu caranya dengan lapor ke media sosial pribadinya. 

Karena setiap laporan yang masuk pada medsos pribadinya akan langsung dieksekusi. “Terutama keluhan yang masuk di Instagram dan TikTok saya itu,” ungkap Wahyu. 

Saat ini, di Kota Malang akan ada kendaraan yang selalu keliling untuk melakukan pemantauan pada jalan berlubang. Sehingga, jika tetap ada jalan berlubang, kendaraan tersebut akan tetap keliling. 

Baca Juga : Razia Balap Liar di Tajinan, Polisi Amankan 10 Pelanggar Sita 6 Motor 

 

“Setiap hari akan ada dua kendaraan yang selalu keliling untuk melihat jalan-jalan yang bolong tersebut,” tegas Wahyu. 

Contoh terbaru, Wahyu melakukan penambalan jalan berlubang di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun. Padahal saat itu merupakan hari libur dinas. 

Tanpa didampingi banyak pejabat disekitarnya, Wahyu langsung melakukan penambalan. Selain itu, ia juga melihat drainase yang memang disebut sebagai biang melubernya air ke jalan raya hingga merusak aspal.