free web hit counter
Scroll untuk baca artikel
Pemerintahan

Tak Andalkan APBD, Program Seribu Sarjana Kota Batu Mulai Dapat Dukungan Dana dari CSR

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13
×

Rencana Rilis PlayStation 6 Berpotensi Terungkap, Berkat Microsoft

Share this article
Stik Playstation
Wali Kota Batu Nurochman saat menyampaikan sejumlah program prioritas kepala daerah.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Program Seribu Sarjana menjadi salah satu prioritas kepala daerah di Kota Batu. Program wali kota terpilih yang disebut tak mengandalkan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu, mulai mendapat dukungan sejumlah pihak. Salah satunya dana bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan jika program tersebut telah mendapat kucuran dana bantuan sebesar Rp 400 juta, yakni dari Bank Jatim. Pihaknya menyambut baik dukungan tersebut sebagai pemicu untuk memotivasi perusahaan atau pelaku usaha yang lain untuk memberikan dukungan serupa.

Baca Juga : Sebelum Beri Modal, Wali Kota Malang Bakal Evaluasi Kinerja BPR Tugu Artha

"Untuk beasiswa program seribu sarjana, Alhamdulillah sudah masuk pendanaan dari CSR Bank Jatim sebesar Rp 400 juta," ujar Nurochman saat ditemui, belum lama ini.

Untuk diketahui, beasiswa kepada lulusan SMA sebelumnya juga telah diberikan Pemkot Batu. Nilainya sebesar Rp 4-5 juta per tahun. Namun, Nurochman menilai besaran tersebut belum cukup untuk mengakomodasi pembiayaan kuliah. Sehingga, program seribu sarjana diupayakan nilainya disesuaikan UKT per semester bagi penerimanya.

Nurochman menyebut sejak awal pembiayaan program seribu sarjana ditarget non-APBD. Oleh karena itu, dirinya sepakat untuk membuat forum corporate social responsibility (CSR) bagi seluruh perusahaan di Kota Batu.

Kendati dirinya mengakui, bantuan yang telah masuk saat ini masih jauh dari target. Di mana kebutuhan uang kuliah tunggal (UKT) ditaksir mencapai Rp 4-5 juta per semester. Sehingga setiap anak membutuhkan beasiswa sebesar Rp 8-10 juta per tahun. Dengan demikian, kebutuhan anggarannya mencapai Rp 8-10 miliar per tahun.

Dengan keterbatasan anggaran, dirinya terus mendorong perusahaan untuk menambahkan anggaran untuk realisasi program tersebut. Sehingga, kuota yang didapat tahun ini juga ikut bertambah.

"Saat ini anggaran masih terbatas, tidak akan langsung seribu, kemungkinan bisa 50 siswa dulu," ucap pria asal Sumberejo itu.

Dirinya mengungkapkan ada sejumlah persyaratan bagi calon penerima beasiswa. Salah satunya khusus untuk siswa tidak mampu dan berprestasi. Beasiswa yang diberikan diharapkan meringankan siswa yang ingin lanjut studi namun terkendala biaya.

Baca Juga : Bupati Malang Bersama Baznas Salurkan Santunan 1.000 Anak Yatim

"Untuk jurusan yang dipilih harus link and match dengan dunia industri dan kebutuhan SDM di desa atau kelurahan," sambungnya.

Cak Nur, sapaannya, Pemkot Batu juga tengah melakukan pendataan terkait kebutuhan tenaga kerja agar lulusan program tersebut dapat diberdayakan ke sana. Nurochman juga memastikan perusahaan yang telah memberikan CSR juga mendapat keuntungan untuk mengambil SDM dari lulusan program tersebut.

Melalui skema tersebut, Cak Nur berharap dapat menekan angka pengangguran terbuka di Kota Batu. Sekaligus dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah (RLS) hingga ke perguruan tinggi.

"Rencananya kami targetkan minggu ini untuk pendataan dan rekomendasi pendanaan program seribu sarjana ini," pungkasnya.