JATIMTIMES – Di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai daerah, Pemerintah Kota Blitar justru bergerak cepat dengan membuka akses lapangan kerja baru bagi warganya. Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin (Mas Ibin), menggandeng PT HM Sampoerna untuk merekrut 1.400 tenaga kerja, sebuah langkah strategis yang diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan menggerakkan roda ekonomi daerah.
Kesempatan ini disampaikan langsung oleh Mas Ibin dalam audiensi dengan PT HM Sampoerna di ruang kerjanya. Baginya, kolaborasi ini bukan sekadar pembukaan lowongan kerja, melainkan bagian dari program 100 hari pertamanya sebagai kepala daerah. Ia menegaskan bahwa peluang ini harus segera dimanfaatkan oleh masyarakat Blitar yang masih menganggur.
Baca Juga : Jumlahnya Naik Drastis, Berikut Rute dan Kuota Mudik Gratis Pakai Kapal Pelni
"Kami ingin memberikan harapan baru bagi masyarakat, khususnya mereka yang saat ini belum memiliki pekerjaan," ujar Mas Ibin saat dikonfirmasi awak media, Minggu (9/3/2025).
Langkah ini bukan tanpa alasan. Dalam beberapa bulan terakhir, sektor industri di berbagai daerah menghadapi gelombang PHK akibat perlambatan ekonomi. Namun, Pemkot Blitar memilih jalur berbeda dengan menjadikan investasi sebagai instrumen pemulihan ekonomi. PT HM Sampoerna, sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, membuka rekrutmen tenaga linting rokok dengan persyaratan yang relatif mudah.
"Kami menggandeng PT HM Sampoerna karena mereka memiliki komitmen investasi jangka panjang. Ini bukan hanya soal membuka lowongan kerja, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang lebih kuat di Kota Blitar," tegas orang nomor satu di Kota Blitar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Blitar, Heru Eko Pramono, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja ini akan menciptakan efek domino bagi perekonomian lokal.
"Dengan bertambahnya pekerja, sektor pendukung seperti warung makan, kos-kosan, hingga jasa transportasi akan ikut berkembang. Ini adalah investasi yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat Blitar secara luas," kata Heru.
Meski lowongan ini terbuka untuk umum, Pemkot Blitar memastikan warga setempat mendapatkan prioritas. Proses rekrutmen juga akan berjalan transparan dan profesional, sesuai dengan arahan wali kota.
Namun, Mas Ibin tak berhenti pada sekadar membuka lapangan pekerjaan. Ia menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar tenaga kerja Blitar memiliki daya saing yang lebih baik. Dalam waktu dekat, Pemkot Blitar akan menggandeng berbagai lembaga untuk menyelenggarakan pelatihan bagi calon tenaga kerja.
Baca Juga : Tips Aman Berbelanja Online Saat Ramadan, Jangan Sampai Jadi Korban Penipuan!
"Pendidikan dan pelatihan adalah kunci utama. Kami ingin memastikan bahwa warga Blitar tidak hanya mendapatkan pekerjaan, tetapi juga memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri," jelasnya.
Dengan langkah ini, Mas Ibin berharap angka pengangguran di Blitar dapat ditekan secara signifikan. Ia percaya bahwa dengan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, Blitar dapat menjadi kota dengan ekonomi yang lebih tangguh dan peluang kerja yang lebih luas.
Di saat daerah lain masih berkutat dengan dampak PHK, Blitar menunjukkan bahwa kebijakan ketenagakerjaan yang proaktif mampu menjadi solusi. Model yang diterapkan Mas Ibin bisa menjadi rujukan bagi kota-kota lain dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana kebijakan ini dapat berjalan berkelanjutan? Tanpa kebijakan yang matang terkait kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan investasi, lonjakan tenaga kerja bisa menjadi beban baru jika industri tidak mampu mempertahankan kapasitas produksinya.
Bagi warga Kota Blitar, peluang ini telah terbuka lebar. Kini, tinggal kesiapan mereka untuk memanfaatkan momentum ini dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi yang terus berkembang.