JATIMTIMES – Stadion Soeprijadi Kota Blitar resmi menjadi homebase bagi Arema FC dan Persik Kediri untuk sisa pertandingan Liga 1 2024/2025. Keputusan ini disetujui setelah pertemuan pada Kamis (6/3/2025) antara manajemen klub, Panitia Pelaksana (Panpel), dan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin. Namun, Pemkot Blitar memberi catatan penting, terutama soal keamanan dan ketertiban selama pertandingan.
Mas Ibin—sapaan akrab Wali Kota Blitar—menegaskan bahwa prioritas utama adalah keamanan kota dan kelancaran jalannya pertandingan. Karena itu, beberapa laga dipastikan akan digelar tanpa penonton.
Baca Juga : Hari Ini Pengumuman, Begini Cara Cek Hasil Administrasi LPDP 2025 Tahap 1
"Kami sudah menyetujui penggunaan Stadion Soeprijadi sebagai kandang sementara Arema FC dan Persik Kediri. Namun, Panpel wajib memastikan pertandingan berjalan aman dan tertib. Ada beberapa laga yang harus digelar tanpa penonton, dan kami masih berkoordinasi soal teknisnya," ujar Mas Ibin.
Pihaknya juga masih menunggu kepastian jadwal pertandingan yang akan digelar di Kota Blitar. Panpel masing-masing klub harus berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak keamanan setempat untuk mengantisipasi segala kemungkinan, terutama laga yang berpotensi menghadirkan suporter dalam jumlah besar.
Dari pihak Arema FC, Munif B. Mukid, Manajer Bisnis klub, mengungkapkan bahwa terdekat timnya baru akan menjalani satu laga di Stadion Soeprijadi, yakni menghadapi Barito Putera pada Kamis (13/3/2025).
"Untuk laga berikutnya, kami masih menunggu keputusan re-assessment dari Pusat. Jika disetujui, kemungkinan besar kami akan melanjutkan di Blitar, tapi belum bisa dipastikan," kata Munif.
Sementara itu, Persik Kediri langsung tancap gas dengan mengonfirmasi tiga laga kandang di Stadion Soeprijadi. Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa meninggalkan Stadion Brawijaya karena keterbatasan fasilitas.
"Lampu stadion yang kurang terang jadi kendala utama. Kami butuh fasilitas yang lebih memadai, dan Stadion Soeprijadi jadi pilihan terbaik saat ini," terang Tri Widodo.
Persik Kediri dijadwalkan menjalani tiga pertandingan di Blitar, yaitu menghadapi PSM Makassar (11/3/2025), Persija Jakarta, dan Persebaya Surabaya.
Baca Juga : Ada Wacana Presiden Prabowo Resmikan Stadion Kanjuruhan Secara Virtual, Pemkab Malang Tunggu Juknis
Keputusan menjadikan Stadion Soeprijadi sebagai kandang bagi dua klub Liga 1 tentu membawa dampak bagi Kota Blitar. Selain soal keamanan, kesiapan infrastruktur stadion juga jadi perhatian. Panpel harus bekerja ekstra untuk memastikan semua aspek, dari rumput lapangan, pencahayaan, hingga fasilitas penunjang lainnya, berada dalam kondisi optimal.
Pihak Pemkot Blitar berharap kehadiran dua klub ini bisa memberikan dampak positif, baik dari segi ekonomi maupun eksposur Kota Blitar sebagai kota yang siap menjadi tuan rumah pertandingan besar. Namun, dengan catatan bahwa semua pihak patuh terhadap aturan yang sudah ditetapkan.
"Ini kesempatan bagi Kota Blitar untuk menunjukkan bahwa kami siap menjadi bagian dari Liga 1. Tapi sekali lagi, keamanan adalah yang utama," tutup Mas Ibin.
Apakah Kota Blitar bisa menjadi rumah yang nyaman bagi Arema FC dan Persik Kediri? Semua akan terjawab di sisa musim ini.