JATIMTIMES – Suasana khusyuk salat Subuh di Musala Hidayatullah Muttaqin, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, mendadak berubah menjadi kepanikan. Subandi (49), seorang jamaah, pulang dengan langkah gontai—bukan karena terhanyut dalam doa, melainkan karena sepeda motornya lenyap digondol maling.
Pagi buta, menjadi saksi bisu bagaimana aksi pencurian itu terjadi. Subandi, seperti biasa, datang ke musala untuk menunaikan salat Subuh. Namun, satu kelalaiannya menjadi celah bagi sang maling beraksi: kunci motornya masih tertancap di kontak.
Baca Juga : PLN Gelar Rakor Guna Dukung Polresta Malang dalam Persiapan Kegiatan Operasi Ketupat Semeru 2025
Rekaman CCTV yang terpasang di sekitar musala memperlihatkan sosok mencurigakan berkeliaran di halaman. Mengenakan hoodie biru tua, pria itu berjalan santai mendekati motor milik korban. Hanya dalam hitungan detik, dia naik ke atas motor, menyalakan mesin, lalu melesat menghilang di kegelapan.
Polisi yang menerima laporan langsung turun tangan. Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan kejadian ini dan menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku seorang diri. Kami tengah mendalami identitasnya," ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Menurut Putut, aksi curanmor di tempat ibadah bukan kali pertama terjadi. Para pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan korban yang terburu-buru masuk ke musala tanpa memastikan kendaraannya aman. "Kami imbau masyarakat agar selalu mencabut kunci kontak saat memarkir kendaraan, apalagi di tempat umum," tambahnya.
Subandi hanya bisa mengelus dada. Kesalahan kecil yang dianggap sepele berubah menjadi kerugian besar. Pagi yang semula ia niatkan sebagai awal berkah justru membawa petaka.
"Biasanya aman-aman saja, saya juga nggak kepikiran bakal ada maling subuh-subuh begini," ungkapnya dengan nada pasrah. Kini, dia hanya bisa berharap motornya bisa ditemukan kembali oleh pihak berwajib.
Baca Juga : Polres Batu Bekuk Komplotan Curanmor Incar Motor Parkir Sembarangan
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan di tempat ibadah yang seharusnya menjadi ruang suci dan aman. Polisi kini masih memburu pelaku, berharap jejaknya bisa diungkap sebelum ia kembali beraksi.
Sementara itu, bagi para jamaah lainnya, kejadian ini menjadi pelajaran pahit. Salat Subuh boleh saja khusyuk, tapi jangan sampai lengah menjaga harta benda. Karena bagi maling, kesempatan sekecil apa pun bisa menjadi jalan pintas menuju kejahatan.