JATIMTIMES - Persoalan banjir di Kota Malang masih menjadi permasalahan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Salah satunya, banjir yang masih kerap terjadi di kawasan Jalan Soekarno Hatta (Soehat).
Permasalahan banjir di kawasan itu pun ternyata juga telah masuk dalam kacamata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Dalam penanganannya, Pemprov Jatim juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 32 miliar untuk penanganannya.
Baca Juga : Awal Ramadan, Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu di Kota Batu
Bahkan menurut Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, penanganan banjir di Kawasan Soehat juga masuk dalam agenda 100 hari kerjanya, usai ia resmi dilantik bersama Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur.
"Rencananya akan masuk di agenda 100 hari kerja pertama. Jadi dalam beberapa minggu ke depan, karena sudah dianggarkan Rp 32 miliar akan menangani banjir di Kota Malang, dengan pemasangan box calvert sejauh (kurang lebih) 1.000 meter," ujar Emil.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Minggu (2/3/2025). Tak hanya banjir, menurutnya ada beberapa hal lain di Kota Malang yang sudah masuk dalam kacamatanya.
Seperti soal kemacetan, penanganan parkir hingga persoalan pendidikan. Ia menilai, kemacetan di Kota Malang yang terjadi di beberapa titik seharusnya sudah bisa terurai dengan sejumlah skema yang telah dilakukan.
"Seperti (kemacetan) di Sawojajar, di kawasan Madyopuro. Itu kan sudah bisa terurai di sekitar exit tol. Ada pemisah akses antara kendaraan yang ingin ke selatan, tidak bercampur dengan kendaraan yang ada exit tol Singosari," jelas Emil.
Hal tersebut disambut dengan positif oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Apalagi menurutnya, penanganan banjir juga telah ia garap sejak ia mendapat tugas sebagai Pj Wali Kota Malang.
Baca Juga : Usai Sertijab, Wahyu Langsung Tancap Gas Atasi Masalah Kota Malang
"Tentunya prioritas ini sudah kita lakukan sejak tahun-tahun kemarin. Tahun ini kita dapat bantuan Rp 32 M, untuk mengatasi banjir. Sehingga kami akan berupaya, sesuai arahan Pak Wagub unruk bisa mehgurangi banjir," jelas Wahyu.
Sejauh ini, lanjut Wahyu, berbagai persiapan pun juga telah dilakukan. Baik dari sisi administrasi hingga proses pendampingan. Selain banjir, Wahyu mengatakan bahwa untuk menuntaskan permasalahan lain juga perlu mendapatkan suppport dari Pemprov Jawa Timur.
"Beberapa permasalahan juga disoroti mulai macet hingga parkir. Itu juga menjadi salah satu prioritas saya. Penyelesaian masalah tidak boleh dibatasi status administrasi suatu wilayah. Sehingga, kolaborasi juga perlu dibangun dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu," pungkas Wahyu.