JATIMTIMES - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita berkomitmen untuk membangun sinergitas dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Terlebih setelah Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin resmi menjabat.
Hal tersebut disampaikan Mia, sapaan akrabnya, usai memimpin rapat paripurna dengan agenda Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2025-2030, Minggu (2/3/2025). Ia pun mengaku tak ingin berlama-lama. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkomunikasi untuk menyamakan persepsi dan frekwensi.
Baca Juga : Usai Sertijab, Wahyu Langsung Tancap Gas Atasi Masalah Kota Malang
"Yang jelas, sebelum beliau dilakukan prosesi pelantikan dan sertijab, kita sudah melakukan berbagai macam komunikasi, menyamakan frekuensi," jelas Mia.
Menurutnya, ada beberapa hal yang sebelumnya telah dikerjakan bersama. Untuk itu, kedepannya akan melakukan komunikasi untuk menyamakan persepsi dan menentukan sejumlah program untuk menjadi agenda prioritas selanjutnya.
"Kemudian berharap bahwa komunikasi-komunikasi baik yang kita jalin di awal ini menjadi bahan atau berkelanjutan di dalam selama kami bekerja lima tahun ke depan, Insya Allah. Jadi, komunikasi dan sinergitas yang kita harapkan baik," terangnya.
Secara umum, program yang bermuara pada kepentingan masyarakat masih akan menjadi prioritasnya. Selanjutnya bagaimana menjalan berbagai program yang telah tertuang dalam rencana pembangunan jarak menengah daerah (RPJMD) Kota Malang.
"Kemudian bagaimana RPJMD itu akan dituangkan, kemudian terus milestone-nya per tahun, pertajalannya, dan sebagainya," jelas Mia.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada Iwan Kurniawan yang telah mengisi kekosongan jabatan sebagai Pj Wali Kota Malang. Menurutnya, sosok Iwan Kurniawan sempat memberi warna berbeda saat memimpin Kota Malang.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Sertijab, Moreno: Harus Berintegritas dan Berdiri di Atas Kepentingan Rakyat
"Karena mengingat beliau juga mempunyai background dari pusat. Sehingga perspektifnya, kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu mungkin agak sedikit berbeda," jelas Mia.
Posisinya yang berada dalam lingkungan Kementerian, mampu memberikan gambaran tentang perancangan kebijakan di tataran pemerintah pusat. Ia menangkap hal tersebut sebagai sebuah keberuntungan untuk dapat turut dipelajari.
"Jadi saya kira itu adalah sebuah keberuntungan bagi Kota Malang juga. Bagaimana kami bisa belajar bersama dengan orang-orang yang berada di pusat," pungkas Mia.