JATIMTIMES - Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mendapatkan “oleh-oleh” berharga saat mengikuti retret kepala daerah di Lembah Tidar, markas Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, 21-28 Februari 2025. Oleh-oleh tersebut ialah arahan Presiden Prabowo Subianto.
Wahyu mengaku arahan tersebut diberikan orang nomor satu di Indonesia itu saat Parade Senja. Prabowo menekankan tanggung jawab kepada masyarakat karena telah dipercaya memimpin masing-masing wilayah.
Baca Juga : Harga BBM 1 Maret 2025: Pertamax Tetap, Dexlite Turun
“Banyak hal yang disampaikan Presiden Prabowo. Sinergi dan tanggung jawab besar meminta perubahan signifikan di setiap daerah,” kata Wahyu, Jumat (28/2/2025) malam.
Prabowo saat itu meminta setiap kepala daerah untuk dapat menguatkan potensi daerah masing-masing. Selain itu, kepala daerah diminta untuk bisa memecahkan sejumlah masalah.
Arahan khusus bagi Kota Malang, Prabowo meminta agar wilayah yang terkenal dengan Kota Pendidikan ini lebih dicintai wisatawan.
Oleh karena itu, estetika wilayah nantinya akan sangat diperhatikan Wahyu dalam kepemimpinannya. Terutama pada penempatan baliho dan banner yang dianggap merusak estetika.
“Apabila penempatan tidak baik, pasti mengurangi estetika. Seperti di pohon dan lainnya. Ini akan kita petakan agar merata dan estetika kota tetap terjaga,” tegas Wahyu.
Rencananya, dalam waktu dekat, Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin akan mengumpulkan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Hal itu untuk menyelaraskan seluruh program yang diusung Wahyu-Ali.
Baca Juga : Bungkusan Kain Kafan di Bantur Bikin Heboh, Polisi Pastikan Bukan Jasad Bayi
Usai mengumpulkan kepala OPD, Wahyu akan mulai melakukan pemetaan anggaran. Terlebih mana yang harus dipangkas dan mana yang harus ditambah.
“Kita tata, mana yang perlu dikurangi dan mana yang harus ditambah. Dari penataan ini, ada anggaran yang dimanfaatkan lebih prioritas,” ucap Wahyu.
Sebagai informasi, Wahyu Hidayat mengikuti retret di Magelang sejak 21 Februari 2025. Ia kembali ke Kota Malang pada 28 Februari 2025. Rencananya, 1 Maret 2025 ia langsung tancap gas memimpin Kota Malang.
