MPLS 2025 Kini Lebih Kaya Materi: Dari Literasi Digital hingga Mitigasi Bencana
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
13 - Jul - 2025, 05:15
JATIMTIMES – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025 resmi dimulai pada Senin (14/7/2025), dengan sejumlah pembaruan yang menyasar pembentukan karakter dan kesiapan digital siswa sejak dini. Berdasarkan panduan terbaru dari Kementerian Pendidikan, kegiatan MPLS tahun ini berlangsung selama lima hari, baik di jenjang Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Muflikh Adhim, SE., MM., menyampaikan bahwa ada penyesuaian substansial pada struktur dan isi MPLS sebagai respons terhadap dinamika zaman, khususnya perkembangan teknologi digital dan tantangan sosial yang dihadapi pelajar.
Baca Juga : Drakor S Line Tayang Dimana? Ini Sinopsis Lengkap dengan Link Nontonnya
"Kementerian telah mengatur kegiatan selama lima hari. Hari pertama hingga kelima memiliki fokus berbeda-beda, mulai dari pengenalan lingkungan hingga penanaman nilai-nilai penting seperti literasi digital, anti-judi online, hingga kesiapsiagaan bencana," ujar Muflikh, saat dihubungi lewat sambungan telfon, (12/7/2025).

Pada hari pertama, siswa diajak mengenal lingkungan sekolah dalam suasana yang ramah dan menyenangkan. Diawali dengan upacara penyambutan, orang tua menyerahkan anaknya secara simbolis kepada pihak sekolah. Selanjutnya, siswa diperkenalkan dengan area sekolah seperti ruang kelas, kantin, perpustakaan, hingga toilet.
Salah satu fokus utama hari pertama adalah edukasi penggunaan internet dan media sosial secara sehat. Mengingat anak-anak kini sangat akrab dengan dunia digital, penting bagi sekolah untuk memberikan panduan dan pengawasan terkait penggunaan gawai yang bijak.
Hari kedua difokuskan pada pembentukan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan menggembirakan. Anak-anak dikenalkan dengan nilai-nilai kebersamaan, ruang-ruang perjumpaan sosial, serta budaya ramah di lingkungan sekolah.
Salah satu poin penting yang menjadi penambahan tahun ini adalah edukasi tentang kesiapsiagaan bencana. Sekolah diminta mulai mengenalkan skenario tanggap darurat, seperti prosedur evakuasi ketika terjadi gempa atau bencana lain. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan instansi terkait seperti BPBD...