Film Horor Jalan Pulang Dimainkan Luna Maya Mulai Tayang 19 Juni 2025
Reporter
Klemensia Mensi
Editor
A Yahya
17 - Jun - 2025, 11:31
JATIMTIMES - Sebuah kisa menyentuh hati akan segera hadir di layar lebar. Film Jalan Pulang mengisahkan perjuangan panjang seorang ibu bernama Lasgini yang rela menembus langit dunia demi menyelamatkan anaknya, arum, dari kondisi misterius yang mengancam nyawa.
Dalam "Jalan pulang" siap tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2025. Film ini tidak menawarkan drama yang mengharukan, tetapi juga sentuhan fantasi yang membawa penonton ikut dalam petualangan lintas dunia penuh harapan dan cinta seorang ibu.
Baca Juga : Inisiasi Program GoodDrop, Djoko Prihatin Ajak Warga Tukar Minyak Jelantah dapat Sayur
Tak hanya itu, penonton juga bisa merasakan langsung pengalaman imersif "Jalan pulang" di wahana tematik yang tersedia di trans studio bandung. Rasakan sensasi masuk ke dunia lain, seperti yang di alami lasgian dalam perjuangannya.
Jangan lewatkan kisah penuh baru dan magis ini. Siapkan tisu dan hati anda karena "jalan pulang" bukan sekedar film, tetapi sebuah perjalanan jiwa.
Untuk diketahui, film horor bertajuk Jalan Pulang ini disutradarai oleh Jeropoint dan dibintangi deretan aktris papan atas seperti Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya Namya — tiga nama yang dikenal kuat dalam genre horor nasional.
"Jalan Pulang" mengangkat kisah dramatis dan penuh teror gaib yang dibalut dalam perjalanan emosional seorang ibu tunggal. Film ini menjadi salah satu film horor yang paling dinantikan tahun ini, berkat kombinasi akting kuat, sinematografi mencekam, serta cerita yang menyentuh sisi kemanusiaan dan keibuan.
Sinopsis Jalan Pulang: Teror Mistis dalam Perjalanan Seorang Ibu
Film ini berkisah tentang Lastini (diperankan oleh Luna Maya), seorang ibu tunggal yang harus menghadapi kenyataan bahwa putri semata wayangnya mulai mengalami gangguan gaib yang misterius dan mengancam jiwa.
Untuk menyelamatkan anaknya, Lastini melakukan perjalanan panjang menuju tempat yang diyakini sebagai kunci penyembuhan. Namun perjalanan tersebut tidak mudah. Di tengah jalan yang sepi dan jauh dari peradaban, Lastini justru dihadapkan pada gangguan demi gangguan dari entitas tak kasat mata. Teror datang dalam berbagai bentuk — suara aneh, penampakan menyeramkan, hingga mimpi buruk yang terasa nyata...