Perang Iran-Israel Berdampak ke Berbagai Sektor di Jatim, DPRD Sebut Ada Peluang Positif
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
16 - Jun - 2025, 05:16
JATIMTIMES - Perang antara Iran dan Israel berpotensi memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Kondisi tersebut bisa memukul berbagai sektor, mengingat situasi global yang semakin tidak menentu.
Alhasil, Indonesia juga pasti akan terdampak, termasuk Jawa Timur (Jatim). Anggota DPRD Jatim Lilik Hendarwati menyebut, setidaknya ketegangan Iran-Israel secara langsung akan mempengaruhi harga energi dunia, stabilitas geopolitik, dan jalur logistik internasional.
Baca Juga : Pariwisata Santerra Diduga Lakukan Upaya Potong Kompas Urus Perizinan
"Karena Jawa Timur juga sebagai provinsi dengan pelabuhan internasional dan sektor industri ekspor-impor yang besar, pastinya akan terimbas pada berbagai sektor," ungkap Lilik ketika berbincang dengan Jatimtimes.com, Senin (16/6/2025).
Diketahui, Iran merupakan salah satu negara anggota Organisasi Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), yang menjadi produsen utama minyak bumi dunia. Lilik menilai, kenaikan harga minyak dunia tidak akan terbendung akibat perang yang terjadi.
Menurutnya, perang akan menurunkan pasokan global dan menaikkan harga minyak mentah. Transportasi dan biaya logistik otomatis akan ikut terkerek. "UMKM dan industri besar akan terdampak karena kenaikan tarif listrik dan BBM non-subsidi. Kekwatiran lainnya bisa muncul inflasi daerah, terutama di sektor transportasi dan pangan," urai Lilik.
Anggota Komisi C ini juga menyoroti dampak terhadap perdagangan dan ekspor-impor. Ia menyebut, terdapat risiko gangguan rantai pasok pada jalur logistik global yakni Selat Hormuz dan Laut Merah. Dengan begitu, ketegangan di wilayah Timur Tengah juga akan mengganggu distribusi global, terutama rute menuju Eropa dan Asia Selatan.
"Dampaknya ke Jatim, industri ekspor-impor berbasis pelabuhan seperti di Surabaya (Tanjung Perak), Gresik, dan Pasuruan bisa mengalami hambatan. Komoditas ekspor utama Jatim seperti produk hasil pertanian, perikanan, dan alas kaki berisiko tertunda atau bahkan kehilangan pasar," sesalnya.
Karena itu, dia menekankan perlunya diversifikasi pasar ekspor dan penguatan pelaku UMKM ekspor lokal. Terlebih, pada gilirannya kondisi ketenagakerjaan dan UMKM di Jatim juga bisa jadi ikut terdampak adanya perang...