Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Khofifah Dorong Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
A Yahya
05 - Jun - 2025, 07:27
JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk lebih memasifkan pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga. Ajakan ini disampaikan sejalan dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025 "Ending Plastic Pollution" atau "Hentikan Polusi Plastik", Kamis (5/6/2025).
Khofifah menekankan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas apa yang dikonsumsi dan apa yang ditinggalkan untuk lingkungan. Sehingga, pengelolaan sampah menjadi kewajiban individu yang turut berimbas pada perubahan iklim.
Baca Juga : Disporapar Bersama DLH Pemkot Malang akan Bersihkan Velodrome untuk Porprov IX Jatim
"Maka dari itu, di momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, mari berkomitmen untuk berpartisipasi dalam memilah sampah sejak dari rumah dan mendukung program-program pengelolaan sampah berbasis komunitas. Karena pengelolaan sampah yang baik dimulai dari diri kita sendiri," papar Khofifah dalam keterangannya, Kamis (5/6/2025).
Tak hanya bagi masyarakat, di level pemerintah, Khofifah menekankan vitalnya kolaborasi dengan stakeholder dan sektor swasta. Sehingga, dapat menciptakan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah, seperti daur ulang, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pemanfaatan sampah menjadi energi.
"Selanjutnya kami di Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkewajiban untuk memperkuat kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah. Dan pengelolaan ini harus berkelanjutan, ramah lingkungan, dan sejalan dengan visi SDGs di tingkat global," jelasnya.
Di Jatim saat ini telah berjalan program Desa Bersih dan Lestari (Desa Berseri) yang dimotori Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim. Program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di desa serta kelurahan.
“Inovasi ini merupakan yang pertama kali di Indonesia dan saat ini sudah berjumlah 1.126 desa/ kelurahan berseri, dan dilakukan melalui pendekatan partisipatif, terstruktur, dan berkelanjutan,” kata Khofifah.
Program ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif, terstruktur, dan berkelanjutan. Dampak program ini salah satunya dengan lahirnya 5.170 Bank Sampah yang merupakan jumlah terbanyak di Indonesia. “Hal ini menandakan tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah,” jelasnya...