RSUD Mardi Waluyo Direformasi, Wali Kota Blitar Mas Ibin Siapkan Manajemen Baru dan Evaluasi SDM
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
02 - Jun - 2025, 07:04
JATIMTIMES - Suasana aula RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, terasa berbeda pada Senin siang, 2 Juni 2025. Di tengah barisan tenaga kesehatan dan jajaran pejabat rumah sakit, Wali Kota Blitar, H Syauqul Muhibbin—yang akrab disapa Mas Ibin—mengumumkan arah baru yang tegas dan berani: perombakan total manajemen RSUD, menyusul pensiunnya Direktur sebelumnya, dr. Muhammad Muchlis.
Dalam pernyataan resminya, Mas Ibin menegaskan bahwa reformasi besar di RSUD Mardi Waluyo tidak bisa ditunda lagi. Ia menunjuk dr. Bernard Theodore Ratulangi Sp.PK sebagai Pelaksana Tugas Direktur, seraya menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan milik daerah.
Baca Juga : Hari Lahir Pancasila, Wali Kota Eri Serukan Berantas Kejahatan Jalanan di Surabaya
“Manajemen rumah sakit ini harus kita tata ulang. Kita mulai dari SDM, sistem keuangan, sampai penguatan peran BLUD,” ujarnya di hadapan awak media. Ia tidak hanya datang sebagai kepala daerah, tetapi juga sebagai pembina kepegawaian yang merasa bertanggung jawab penuh atas kondisi rumah sakit tersebut.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota Blitar saat ini tengah menunggu izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri untuk melakukan rotasi dan mutasi pejabat struktural di lingkungan RSUD. Menurut Mas Ibin, langkah tersebut penting agar penyegaran manajerial bisa berjalan efektif dan legal secara administratif.
“Kami sedang menunggu izin dari Kemendagri. Begitu turun, rotasi dan mutasi akan langsung kami lakukan. Ini bagian dari penyegaran sekaligus efisiensi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa jumlah tenaga kerja di RSUD saat ini perlu dievaluasi agar seimbang dengan kapasitas dan beban layanan rumah sakit.
Mas Ibin tidak segan menyatakan bahwa efisiensi tenaga kerja akan menjadi bagian dari reformasi. Ia menyebut, meski rumah sakit bersifat publik, rasionalisasi SDM tetap harus dilakukan demi pelayanan yang lebih optimal. “Kita siapkan perombakan besar. SDM-nya akan kita evaluasi. Kalau perlu dikurangi, ya akan dikurangi. Ini untuk efisiensi dan profesionalitas,” tegasnya.
Komitmen perbaikan itu tak berhenti di manajemen internal...