Perjuangan Siti Maimunah, Jemaah Tertua dari Bali Berangkat Haji via Embarkasi Surabaya
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Nurlayla Ratri
23 - May - 2025, 11:48
JATIMTIMES - Siti Maimunah, seorang nenek berusia 89 tahun, tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Kamis (22/5/2025) pukul 03.00 WIB, didampingi anak tertuanya, Mariyati (57 tahun). Tubuhnya renta, namun dari wajahnya terpancar raut bahagia.
Faktor usia membuatnya kesulitan dalam berkomunikasi. Karena itu, Mariyati selalu mendampingi ibunda tercinta, termasuk ketika berbincang dengan awak media.
Baca Juga : Promo Elegan, Harga Terjangkau: Graha Bangunan Tawarkan Diskon 15 Persen Handle Kunci Belleza
Terlebih, Siti Maimunah baru saja menyeberangi laut dan menempuh waktu berjam-jam perjalanan darat dari Bali ke Surabaya. Ia berupaya melawan rasa letih, demi berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji.
"Awal masuk Asrama Haji, ibu sempat dibawa ke Poliklinik karena tekanan darahnya sedikit menurun. Alhamdulillah sudah stabil," ungkap Mariyati, di samping Siti Maimunah yang duduk di kursi roda.
Terlahir pada Desember 1935, Siti Maimunah adalah jemaah tertua dari Bali. Wanita asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini tergabung dengan kelompok terbang (kloter) 71 Embarkasi Surabaya.
Tubuhnya yang renta, tidak mengurangi semangat Siti Maimunah untuk dapat melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Maimunah sudah lama berkeinginan menunaikan kewajiban rukun Islam ke-5.
Namun, keadaan berkata lain. Maimunah harus menjadi tulang punggung keluarga, sejak ditinggal suaminya yang meninggal 27 tahun silam. Sejak saat itu, ia harus berjuang sendiri untuk membesarkan anak-anaknya.
Tak ayal, Maimunah harus memendam lebih dulu keinginannya berhaji. "(Dulu) kami belum mampu. Ibu ini anaknya banyak. Kami ini 9 bersaudara. Bapak sudah meninggal 27 tahun lalu. Baru 6 tahun lalu ibu dan saya dapat mendaftar," papar Mariyati.
Keduanya baru berhasil mendaftar haji pada tahun 2019, dari menabung hasil bertani cengkih. "Ibu adalah petani cengkeh. Alhamdulillah setiap panen, ibu sedikit demi sedikit menyisihkan uang untuk ditabung. Pada tahun 2019 kami bisa mendaftar haji," kenangnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya