MAN 2 Kota Malang Wisuda 83 Hafiz Quran, Murojaah Jadi Pesan Kepala Kemenag dan Kepala Madrasah
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
20 - May - 2025, 02:13
JATIMTIMES - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang menorehkan sejarah dengan menyelenggarakan Wisuda Tahfidz Al-Quran Angkatan Ke-1 bagi 83 siswa penghafal Al-Quran. Acara yang digelar di aula MAN 2, Selasa, (20/5/2025) ini tak hanya merayakan keberhasilan siswa menghafal kitab suci, tetapi juga menjadi momentum refleksi tentang tanggung jawab besar sebagai generasi Qurani berakhlak mulia.
Dalam Wisuda Tahfidz Al-Quran Angkatan Ke-1 ini, 83 hafiz yang diwisuda terdiri dari siswa yang hafalan 30 juz sebanyak 5 siswa, 20 juz 3 siswa, 15 juz 5 siswa, 10 juz 9 siswa, dan 5 juz 61 siswa.

Kepala MAN 2 Kota Malang Dr Samsudin MPd dalam sambutannya mengingatkan para wisudawan untuk menjaga konsistensi murojaah (mengulang hafalan). “Istikamah adalah kunci. Jangan berhenti di hafalan, tapi teruslah menambah juz dan mendalami makna Al-Quran. Hafalan ini harus menjadi fondasi membentuk pribadi berakhlak karimah,” tegasnya.

Pesan serupa disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton SHI MAg., yang mengajak semua pihak belajar dari sejarah kelam Abdullah Ibn Muljam, seorang penghafal Quran yang justru terlibat pembunuhan Khalifah Ali bin Abi Thalib. “Ini bukti bahwa hafalan tanpa pemahaman bisa berbahaya. Jangan sampai kita seperti Ibn Muljam. Hafal Quran, tapi tak paham esensinya,” ujarnya.

Gus Shampton, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya fahmul Quran (memahami makna Al-Quran) melalui contoh konkret. Ia mempertanyakan makna frasa “la uqsimu bihadzal balad” (QS. Al-Balad: 1) atau konteks kata “a’rob” dalam Surat At-Taubah.

“Apakah a’rob merujuk pada suku Arab tertentu atau makna lebih luas? Tanpa pemahaman mendalam, hafalan hanya seperti mobil yang diparkir, tak memberi manfaat,” analoginya.
Ia mendorong madrasah untuk merancang metodologi pembelajaran yang menggabungkan hafalan dengan pemaknaan. “Al-Quran harus menjadi gaya hidup, bukan sekadar bacaan. Setiap ayat perlu diimplementasikan dalam nafas dan perilaku sehari-hari,” tambahnya.
Ia juga sepakat bahwa wisuda ini adalah awal perjalanan panjang. Shampton berharap lahir ilmuwan-ilmuwan muda yang tak hanya menguasai hafalan, tetapi juga mampu mengeksplorasi kedalaman ilmu Al-Quran. “Selamat kepada orang tua yang anaknya diwisuda hari ini. Jadikan ini penerang di akhirat kelak,” tutupnya.