63 Paguyuban Se-Indonesia Tolak 19 April sebagai Hari Keris Nasional
Reporter
Bambang Setioko
Editor
A Yahya
19 - May - 2025, 04:07
JATIMTIMES - Penetapan Hari Keris Nasional sepihak oleh Menteri Kebudayaan diitolak Senapati Nusantara dan Masyarakat Perkerisan. Gelombang penolakan terhadap penetapan 19 April sebagai Hari Keris Nasional makin membesar.
Sebanyak 63 paguyuban keris dari seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Senapati Nusantara (Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara), secara resmi menyatakan sikap menolak tanggal tersebut sebagai tonggak nasional untuk memperingati keris.
Baca Juga : Polisi Panggil Ulang Oknum Dokter AY Dugaan Kasus Pelecehan di Malang, Penasihat Hukum Korban: Doakan Sembuh
Penolakan itu bukan sekadar opini, tetapi dituangkan dalam bentuk pernyataan tertulis resmi dari masing-masing paguyuban, mulai dari Surabaya, Kediri, Blitar, Grobogan, Magelang, Sumenep, Pekalongan, hingga ke Lombok ,Sulawesi, Sumba ,Kalimantan dan kepulauan Riau . Seluruh dokumen siap dikirimkan ke pemerintah pusat sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kecintaan terhadap budaya bangsa.
Menurut Nurjianto, Wakil Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, penetapan tanggal 19 April merupakan tindakan simbolik yang lemah secara historis dan tidak memiliki legitimasi budaya.
“Tanggal tersebut hanya merujuk pada kirab pembukaan kongres SNKI, bukan momen sejarah bangsa. Keris adalah warisan leluhur, bukan milik satu organisasi,” ujarnya, Senin (19/05/2025).
Senapati Nusantara menegaskan bahwa tanggal 25 November adalah satu-satunya tanggal yang tepat untuk diperingati sebagai Hari Keris Nasional. Tanggal itu merujuk pada pengakuan UNESCO terhadap keris Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan pada tahun 2005.
“Banyak tokoh yang berjuang membawa keris ke dunia internasional bahkan telah wafat, dan mengabaikan pengakuan UNESCO sama dengan menghapus sejarah mereka,” tambah Nurjianto.
Selain alasan historis, tanggal 25 November juga didukung oleh data akademik. Kajian kolaboratif tahun 2018 antara Puslitjakdikbud Kemendikbud RI dan Litbang Senapati Nusantara mencatat bahwa 90,1% responden masyarakat budaya mendukung 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
Fakta Penting:
• 63 paguyuban menyampaikan sikap tertulis menolak 19 April...