Banyak Petani Bondowoso Gagal Dapat Pupuk Subsidi, Pendataan Jadi Biang Masalah

Reporter

Abror Rosi

Editor

Dede Nana

14 - May - 2025, 06:10

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, H. Tohari (Diskominfo Bondowoso)


JATIMTIMES - Meski pemerintah telah mengalokasikan pupuk bersubsidi dalam jumlah cukup untuk Kabupaten Bondowoso, tak sedikit petani yang justru kesulitan untuk menebusnya. Ironisnya, pupuk-pupuk tersebut justru menumpuk di kios karena tidak terserap.

Data dari Pupuk Indonesia Wilayah Jatim III mencatat, pada 2025 ini Bondowoso mendapatkan jatah pupuk urea sebanyak 32.309 ton. Namun hingga April, yang tersalurkan baru 7.383 ton atau sekitar 23 persen. Untuk pupuk NPK, dari alokasi 22.021 ton baru tersalurkan 5.700 ton atau 26 persen.

Baca Juga : Pemkab Bondowoso Hidupkan Kembali Brand Kopi Daerah Lewat BRK Reborn

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Tohari, menyoroti kondisi ini usai menemukan langsung sebuah kios yang menyimpan 50 ton pupuk bersubsidi yang belum ditebus. “Di satu sisi stok pupuk aman di kios, tapi petani tetap merasa kesulitan mendapatkannya,” ungkapnya, Rabu (14/5/2025).

Masalah utama, menurut Tohari, ada pada pendataan lahan dan petani dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Banyak lahan pertanian yang tidak tercatat secara resmi dalam RDKK, dan penyusunan data pun selama ini tidak melibatkan langsung kelompok tani. Bahkan, ada ketua kelompok tani yang tidak mengenal anggotanya, begitu pun sebaliknya.

Lebih jauh, lahan yang digarap petani kadang berada di luar domisili mereka, bahkan lintas kecamatan dan kabupaten. Hal ini diperparah dengan data administrasi seperti SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) yang tidak lagi diperbarui sejak 2016 dan tidak mencerminkan kepemilikan lahan terkini. 

Sementara, syarat menebus pupuk subsidi masih mensyaratkan kecocokan data KTP dengan lahan. “Karena pendataan yang tidak maksimal itu, akhirnya petani tak bisa menebus pupuk. Serapan pupuk jadi rendah,” tegasnya. 

Menanggapi persoalan ini, pemerintah daerah menyiapkan langkah strategis dengan membentuk Klinik Pertanian di setiap kios pupuk. Klinik ini akan menjadi tempat bertemunya petani, petugas penyuluh lapangan (PPL), dan kios agar masalah bisa diselesaikan langsung di lapangan tanpa harus menunggu undangan atau birokrasi panjang.

Baca Juga : Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, pupuk subsidi, pupuk subsidi langka, kabupaten bondowoso, petani,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette