Kisah Uwais Al Qarni, Anak yang Menggendong Ibu hingga Tanah Suci
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
14 - May - 2025, 08:38
JATIMTIMES - Di tengah gurun Yaman yang gersang, kisah Uwais Al Qarni -pemuda miskin yatim yang menggendong ibunya lumpuh sejauh ribuan kilometer untuk menunaikan haji- menjadi simbol pengorbanan, ketabahan, dan cinta tak terbatas seorang anak kepada orang tua. Kisah ini mengukir pelajaran abadi tentang makna bakti, bahkan disebut sebagai inspirasi dalam literatur Islam klasik hingga modern.
Uwais Al Qarni, pemuda asal Yaman abad ke-7, dikenal sebagai sosok yang mengabdikan hidupnya merawat sang ibu yang lumpuh dan renta. Hidup dalam kesederhanaan, ia tak hanya setia menemani ibunya, tetapi juga konsisten beribadah dan berbagi pada sesama meski dalam keterbatasan. Sifat rendah hati dan ketulusannya membuat namanya disebut-sebut dalam hadis Nabi Muhammad SAW sebagai "penghuni langit yang dikasihi Allah".
Baca Juga : Wafat saat Berhaji, Ini Keutamaan yang Diraih Jenazah Menurut Rasulullah SAW
Saat usia senja, sang ibu mengutarakan kerinduannya untuk menunaikan haji. “Anakku, mungkin ibu tak lama lagi akan berpulang. Tolong kabulkan keinginanku untuk berhaji,” pinta sang ibu, seperti dikisahkan dalam buku Proses Menuju Pemakmaan Hidup (Miranda Rahmania, 2023).
Permintaan itu memicu dilema: bagaimana memenuhi hajat ibunya tanpa biaya dan fisik yang memadai? Jarak Yaman-Makkah yang mencapai 1.600 km, ditambah kondisi ibu yang tak bisa berjalan, seolah mustahil diwujudkan.
Dengan tekad baja, Uwais merancang rencana unik. Ia membeli seekor lembu muda dan membuat kandang di puncak bukit. Setiap pagi, ia menggendong lembu itu naik-turun bukit secara rutin. Awalnya, warga sekitar menganggapnya gila. Ejekan dan cibiran kerap menghampiri.
Namun, Uwais tak gentar. Selama 8 bulan, ototnya dilatih lewat beban lembu yang kian membesar. “Ini persiapan agar aku kuat menggendong Ibu ke Makkah,” ujarnya, seperti tertuang dalam Kisah Kehidupan Uwais Al Qarni (Muhammad Vandestra, 2022).
Saat musim haji tiba, Uwais mewujudkan janjinya. Dengan kekuatan yang terlatih, ia menggendong sang ibu melintasi padang pasir, melewati rintangan cuaca ekstrem, dan menempuh perjalanan berhari-hari.
Kisah heroik ini tak hanya menjadi bukti fisik, tetapi juga keteguhan iman. Keduanya akhirnya tiba di Makkah, menyempurnakan rukun Islam keluarganya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya