Wafat saat Berhaji, Ini Keutamaan yang Diraih Jenazah Menurut Rasulullah SAW
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
14 - May - 2025, 07:11
JATIMTIMES - Banyak umat Islam berkeinginan wafat di Tanah Suci, apalagi dalam kondisi sedang beribadah haji atau umrah.
Bukan tanpa alasan yang mendasar. Wafat di Tanah Suci, apalagi dalam kondisi ibadah, memang ada keutamaan-keutamaan.
Baca Juga : 14.098 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Sudah Diberangkatkan ke Tanah Suci
Wafat di Tanah Suci dalam kondisi ibadah haji atau umrah termasuk suatu kehormatan yang luar biasa bagi umat Islam. Apalagi, wafat di Tanah Suci memiliki keutamaan yang luar biasa seperti mati dalam keadaan syahid, tanpa dosa dan masuk surga tanpa hisab.
Keutamaan ini diterangkan Imam al-Ghazali dalam Kitab Asrar al-Hajj. Imam al-Ghazali mengutip riwayat Al-Hasan yang mengatakan, "Barang siapa meninggal tepat sesudah Ramadan, perang atau haji, niscaya meninggal sebagai syahid." Ibnu al-Jauzi turut meriwayatkan dari al-Hasan al-Bashri dengan redaksi serupa. Hanya, dalam riwayatnya, Al-Hasan berkata, "Sesudah umrah, haji, atau perang."
Keistimewaan tersebut juga membuat sebagian besar jemaah haji menginginkan dirinya wafat di Tanah Suci dalam keadaan syahid dan suci dari dosa. Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah SAW pun turut menerangkan beberapa keutamaan bagi orang yang meninggal saat ibadah haji, di antaranya:
1. Amalnya Mengalir sampai Hari Kiamat
Orang yang meninggal saat ibadah haji, amalnya akan mengalir sampai hari kiamat kelak sebagaimana diterangkan dalam hadis yang dinukil dari buku Ensiklopedi Hak dan Kewajiban dalam Islam karya Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa keluar dalam keadaan berhaji, kemudian meninggal dunia, maka ditetapkan baginya pahala haji sampai hari Kiamat. Dan barang siapa keluar dalam keadaan umrah kemudian meninggal dunia, maka ditetapkan baginya pahala umrah sampai hari Kiamat. Dan barang siapa keluar dalam keadaan berperang, kemudian meninggal dunia, maka ditetapkan baginya pahala pejuang sampai hari Kiamat." (HR Thabrani)
2. Dibangkitkan dalam Keadaan Mengucapkan Talbiyah
Selain itu, orang yang meninggal saat menunaikan haji akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan mengucapkan talbiyah.
Dalam sumber yang sama, disebutkan riwayat hadis dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Saat seseorang berdiri bersama Rasulullah SAW di Arafah, tiba-tiba ia jatuh dari kendaraannya dan kendaraannya menginjak kepalanya...