Akademisi Sebut PLTS Jadi Peluang Besar Menuju Indonesia Net-Zero Emission 2060

Editor

Dede Nana

13 - May - 2025, 01:54

Ilustrasi (Anggara Sudiongko/MalangTimes)


JATIMTIMES - Tren penggunaan kendaraan listrik (EV) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terus berkembang pesat di Indonesia, memberikan harapan besar bagi negara ini untuk mencapai target dekarbonisasi nasional dan net-zero emission pada tahun 2060. 

Menurut Dr. Machmud Effendy dosen salah satu kampus swasta di Malang, Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar, mencapai 207,8 Gigawatt (GW). Namun, pemanfaatan energi surya ini masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 573,8 Mega Watt (MW), atau sekitar 0,28 persen dari total potensi yang ada.

Baca Juga : Perebutan Tiket Liga Champions Memanas, 6 Tim Serie A Berebut Satu Tempat Tersisa

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa penggunaan PLTS atap semakin meningkat. Pada akhir 2023, terdapat 8.491 pelanggan PLTS atap, dan jumlah ini bertambah menjadi 8.575 pelanggan pada Januari 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap energi terbarukan.

Selain sektor rumah tangga, sektor industri juga mulai beralih menggunakan PLTS atap. Beberapa perusahaan besar, seperti Coca-Cola dan Danone Aqua, sudah memanfaatkan energi surya untuk mendukung operasional mereka. Coca-Cola di Cikarang bahkan memasang PLTS dengan kapasitas 7,2 MWp, sementara Danone Aqua di Klaten menggunakan PLTS dengan kapasitas 3 MWp. Ini adalah langkah positif yang menunjukkan bahwa sektor industri juga mulai serius beralih ke energi bersih.

Dr. Machmud mengungkapkan bahwa kombinasi antara PLTS dan kendaraan listrik sangat ideal untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil. "PLTS bisa digunakan untuk mengisi daya kendaraan listrik, sehingga mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendukung keberlanjutan energi," ujarnya. 

Terlebih lagi menurutnya, konsumsi energi kendaraan listrik sendiri cukup efisien, dengan rata-rata penggunaan 1 kWh untuk jarak 5–7 km. Jadi, untuk jarak tempuh harian sekitar 40 km, kendaraan listrik membutuhkan 6–8 kWh. PLTS dengan kapasitas 3–5 kWp bisa memenuhi kebutuhan energi rumah tangga sekaligus mengisi daya kendaraan listrik. 

Belum lagi, inovasi terbaru seperti smart inverter dan smart charging memudahkan interkoneksi antara PLTS, baterai, dan jaringan PLN. Dengan teknologi ini, listrik yang dihasilkan oleh PLTS bisa disimpan atau langsung digunakan untuk pengisian daya kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi penggunaan energi di rumah...

Baca Selengkapnya


Topik

Pendidikan, plts, net zero emission, akademisi malang, listrik,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette