Wilujengan Makam Tiloro: Napak Tilas 315 Tahun Desa Purworejo Blitar dan Tiga Putri Mataram
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
09 - May - 2025, 12:51
JATIMTIMES - Tepat pada Jumat Legi, 9 Mei 2025, Desa Purworejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, diselimuti nuansa khusyuk dan sakral. Warga dari berbagai dusun berjalan menyusuri jalanan berdebu menuju Makam Tiloro (Triroro), yang diyakini sebagai tempat peristirahatan tiga putri dari Mataram, sebuah kompleks pemakaman tua yang terletak di Kelurahan Blitar, Kota Blitar. Di sinilah prosesi wilujengan—selamatan desa—digelar sebagai bagian dari rangkaian panjang ritual Bersih Desa sekaligus peringatan hari jadi Desa Purworejo yang ke-315. Sebuah peristiwa spiritual, historis, dan budaya yang berpaut dalam satu garis takdir: ziarah mengenang asal-usul, syukur atas keberadaan, dan doa menjemput masa depan.
Bersih Desa sebagai Sakralisasi Sejarah Lokal
Baca Juga : Madura Sebelum Meledak: Sketsa Awal Pemberontakan Trunajaya (1670–1672)
Dalam pandangan masyarakat Jawa, tradisi bersih desa bukan sekadar hajatan adat, melainkan manifestasi spiritual yang menyeberangkan ingatan kolektif ke masa lalu, menjembatani hubungan antara yang hidup dan yang telah tiada. Kepala Desa Purworejo, Kalinggo Purnomo, menjelaskan bahwa ziarah dan wilujengan di Makam Tiloro merupakan bagian dari rangkaian acara bersih desa yang telah dimulai sejak awal Mei 2025 dan mencapai puncaknya pada hari ini. “Kegiatan ini kita wilujengan dan ziarah ke makam para leluhur. Kita berdoa di Makam Tiloro sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu yang membabad alas, tiga putri dari Mataram. Di makam ini juga terdapat pusara Ki Kerto atau Mbah Pret, yang diyakini sebagai perintis Desa Purworejo pada tahun 1710,” ujarnya.
Dengan demikian, peringatan tahun 2025 menjadi titik penanda usia desa yang telah mencapai 315 tahun. Angka yang tak hanya menjadi hitungan waktu, namun juga simbol dari keberlangsungan sejarah lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Bagi Kalinggo, ziarah ini tak hanya mendoakan para pendahulu desa dan perangkat yang telah wafat, namun juga menjadi ruang spiritual untuk memohon keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan seluruh warga.
Rangkaian Ritual yang Penuh Makna
Tradisi bersih desa di Desa Purworejo tahun ini tidak dilaksanakan hanya dalam satu malam...