Pertarungan Pajang vs Jipang: Politik, Legenda, dan Lahirnya Mataram Islam
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
08 - May - 2025, 08:06
JATIMTIMES - Sejarah Nusantara pada paruh kedua abad ke-16 menyaksikan pergolakan sengit di antara pewaris tahta pasca-kejatuhan Kesultanan Demak. Panggung utama konflik ini adalah dua kekuatan besar: Pajang dan Jipang. Pajang, di bawah kepemimpinan Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir), berhadapan dengan Aria Panangsang dari Jipang, yang mewarisi klaim atas warisan Demak. Pertempuran antara keduanya tidak sekadar perebutan supremasi politik, melainkan juga benturan strategi, taktik, dan legenda yang melingkupinya.
Kisah ini telah dituturkan dalam berbagai naskah klasik seperti Babad Tanah Djawi dan Serat Kandha, yang menggambarkan bagaimana siasat cerdik, keberanian, serta elemen supranatural turut membentuk jalannya pertempuran yang menentukan nasib kedua belah pihak. Dari perang tanding di tepian Bengawan Sore hingga kejatuhan Aria Panangsang di ujung tombak Kiai Plered, kemenangan Pajang atas Jipang menjadi tonggak penting dalam dinamika politik Jawa.
Latar Belakang Konflik: Warisan Berdarah Kesultanan Demak
Baca Juga : Wamendagri Bima Arya Dilaporkan Warga Blitar, Wali Kota Pilih Fokus Kerja
Setelah wafatnya Sultan Trenggana pada 1546, Demak mengalami perebutan kekuasaan di antara para pewarisnya. Aria Panangsang, sebagai putra Pangeran Sekar Seda Lepen yang terbunuh oleh Sunan Prawata, memiliki alasan kuat untuk menuntut takhta. Namun, kekuasaan telah bergeser ke tangan Sultan Hadiwijaya, menantu Sultan Trenggana, yang memilih Pajang sebagai pusat pemerintahan baru.
Dendam Aria Panangsang kepada keturunan Sultan Trenggana membawanya pada tindakan drastis: ia membunuh Sunan Prawata dan Pangeran Hadiri dari Jepara. Langkah ini menandai dimulainya perseteruan terbuka antara Jipang dan Pajang.
Hadiwijaya, yang pada awalnya bersikap hati-hati, kemudian menyadari bahwa ancaman Panangsang terhadap stabilitas politik Jawa tidak bisa dibiarkan. Dengan mengumumkan hadiah tanah Mataram dan Pati bagi siapa pun yang mampu menumbangkan Aria Panangsang, Hadiwijaya memancing munculnya para tokoh yang kelak akan menentukan arah sejarah Jawa: Kiai Gede Pamanahan, Ki Panjawi, dan Sutawijaya.
Strategi Jipang dan Pajang: Politik dan Militer dalam Konfrontasi
Aria Panangsang dikenal sebagai prajurit tangguh dan ahli dalam olah kanuragan...