8 Siswa MAN 2 Kota Malang Peraih BIM Dipanggil Direktur KSKK Madrasah Kemenag
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
06 - May - 2025, 05:34
JATIMTIMES - Delapan penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan IV membuktikan bahwa siswa madrasah tak hanya jago menghafal, tetapi juga mampu menorehkan ide brilian dalam penulisan buku. Mereka diundang khusus oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Hj. Nyayu Khodijah, untuk mempresentasikan proyek penulisan buku bertema kesehatan mental di kantor Kemenag, Selasa (6/5/2025).
Tak sekadar audiensi biasa, pertemuan ini menjadi panggung apresiasi sekaligus ruang diskusi strategis untuk mematangkan karya literasi generasi muda madrasah. Duduk satu meja dengan para petinggi Kemenag, kedelapan siswa yang telah diterima di kampus top dunia seperti University of Toronto, Monash University, hingga Science Po Prancis memaparkan progres buku yang digarap sejak 2023.
Baca Juga : MTsN 1 Kota Malang Jadi Rujukan Studi Tiru Inovasi Pendidikan MTsN 1 Surabaya
Projek kolaboratif ini digagas sebagai respons atas isu kesehatan mental remaja, dengan pendekatan lintas budaya dan keilmuan. Turut hadir dalam audiensi ini Kasubdit Kesiswaan KSKK, Kepala MAN 2 Kota Malang Dr. H. Samsudin, M.Pd., serta PIC Projek dari Gatra Orbita Digitalis.

Prof. Nyayu, dalam sambutannya, menyebut karya ini sebagai loncatan literasi yang langka. Sebab, tak semua siswa seusia mereka bisa mendokumentasikan pemikiran kritis dalam bentuk buku. "Ini bukan sekadar prestasi, tapi bukti bahwa madrasah adalah kawah candradimuka untuk melahirkan pemimpin multidimensi,” ujarnya.
Direktur KSKK ini juga mendorong optimalisasi desain buku agar lebih kekinian, serta menggandeng ahli dan pemerintah Australia untuk validasi konten. “Karya ini harus jadi rujukan, bukan hanya di Indonesia,” tegasnya.
Di balik sorotan atas prestasi akademik, Prof. Nyayu mengingatkan agar aspek karakter tak dilupakan. Menurutnya, bekal keimanan, kecerdasan emosional, dan kontrol diri adalah “
senjata pamungkas bagi pelajar yang akan menghadapi dinamika global.
“Empati adalah modal utama. Tanpa itu, kepintaran akademis hanya akan jadi menara gading,” tandasnya.
Dr...