World App Aplikasi Apa? Hebohkan Media Sosial karena Tawaran Menggiurkan sekaligus Berbahaya
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
05 - May - 2025, 02:05
JATIMTIMES - Media sosial belakangan dihebohkan dengan munculnya aplikasi World App. Aplikasi tersebut bahkan disebut memberi Rp800 ribu bagi orang yang mau data retinanya direkam. Lantas World App sebenarnya aplikasi apa?
Fenomena aplikasi World App ini perhatian publik karena dinilai menggiurkan sekaligus mengundang pertanyaan soal keamanan data biometrik.
Baca Juga : Deretan Film Marvel Setelah Thunderbolts: Siap-Siap, Fase 6 Bakal Guncang Jagat Sinema
World App diketahui merupakan bagian dari proyek Worldcoin, yang dikembangkan dengan misi membangun identitas digital global melalui teknologi pemindaian iris mata.
Pengguna yang mendaftar dan mengikuti proses verifikasi identitas berbasis retina berhak menerima imbalan berupa aset digital yang dapat dikonversi menjadi uang tunai.
Di beberapa lokasi, terutama di wilayah Jabodetabek seperti Bekasi, imbalan yang diterima peserta disebut-sebut bervariasi, mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 800 ribu per orang.
Prosesnya melibatkan registrasi aplikasi, datang ke titik pemindaian resmi, dan menunggu transfer dana ke rekening pribadi dalam waktu 1x24 jam.
Setelah viral dan menyita perhatian banyak orang, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menilai ada unsur berbahaya di aplikasi ini dan mengambil langkah untuk membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID.
Apa Itu Aplikasi World?
Dilansir dari situs resminya world.org, World App adalah aplikasi resmi dari proyek Worldcoin, sebuah inisiatif global yang digagas oleh Sam Altman, pendiri OpenAI (pencipta ChatGPT). Aplikasi ini dirancang oleh Tools for Humanity sebagai dompet digital untuk mengelola mata uang kripto, menyimpan World ID (identitas digital), dan mengakses ekosistem World Network.
World ID sendiri merupakan semacam "paspor digital" yang memungkinkan pengguna mengakses layanan daring terdesentralisasi, seperti aplikasi kripto (dApps) dan situs web, dengan verifikasi bahwa mereka adalah manusia asli, bukan bot atau AI.
Untuk mendapatkan World ID, pengguna harus memindai iris mata menggunakan perangkat khusus bernama Orb, yang tersedia di lokasi tertentu, seperti ruko di dekat Stasiun Bekasi atau Suvarna Sutera, Tangerang. Proses ini hanya memakan waktu beberapa menit dan menghasilkan kode enkripsi unik tanpa menyimpan data pribadi seperti nama atau email...