Surabaya Inflasi 1,09 Persen pada April 2025, Ini Komoditas Penahan dan Pemicunya
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
03 - May - 2025, 02:20
JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, pada bulan April 2025, inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) di Surabaya sebesar 1,09 persen. Sedangkan inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) sebesar 1,21 persen, dan inflasi tahun kalender atau year to dateng (y-to-d) sebesar 1,13 persen.
"Inflasi April 2025 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan April 2024," jelas Kepala BPS Kota Surabaya Arrief Chandra Setiawan, Sabtu (3/5/2025).
Baca Juga : Efisiensi Selesai: Anggaran Kementerian Rp 86 Triliun yang Diblokir Bisa Dibelanjakan
Secara m-to-m, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga kembali menjadi penyumbang utama andil inflasi pada April 2025. Komoditas utama pada kelompok ini yang memberikan andil inflasi adalah tarif listrik yakni sebesar 0,98 persen dan tukang bukan mandor sebesar 0,01 persen.
Komoditas lain seperti emas perhiasan, angkutan udara, bawang merah, dan kelapa juga menjadi penyumbang utama inflasi, dengan andil masing-masing sebesar 0,19 persen, 0,17 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
"Tarif listrik dan angkutan udara mengalami inflasi akibat efek bounce back, yaitu kembalinya tarif ke harga normal setelah berakhirnya masa diskon (tarif listrik) dan kebijakan penurunan harga selama mudik lebaran (angkutan udara)," papar Arrief.
Sedangkan kenaikan harga bawang merah dan kelapa dipicu oleh berkurangnya pasokan. Dia menyebutkan, pasokan bawang merah menyusut karena sudah lewat masa panen di sentra produksi, dan kelapa makin jarang di pasaran karena banyak stok dialihkan untuk ekspor.
"Emas perhiasan turut mendorong inflasi seiring kenaikan harga emas global dan ketegangan perdagangan internasional yang mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven," imbuhnya.
Baca Juga : Guru SMA/SMK Patut Waspadai Burnout: Pahami Penyebab, Dampak Hingga Solusinya
Sementara itu, pada April 2025, kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,24 persen...