Imbas Efisiensi Anggaran, Jumlah Tenaga Medis Pendamping Jemaah Haji Kota Batu Berkurang
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
A Yahya
25 - Apr - 2025, 06:09
JATIMTIMES - Pelaksanaan ibadah haji tahun ini turut terdampak adanya efisiensi anggaran pemerintah. Salah satunya di Kota Batu. Jumlah tenaga medis tim pendamping jemaah haji yang diberangkatkan ikut berkurang akibat efisiensi anggaran.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu Basuki Rachmat. Efisiensi turut berdampak pada pendamping medis, dalam hal ini perawat di kloter.
Baca Juga : Hadiri Perayaan Paskah, Mas Dhito Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Paus Fransiskus
"Petugasnya di sini kalau kemarin untuk TKHK (Tim Kesehatan Haji Kloter) tiap satu kloter satu dokter dua perawat, saat ini cuma satu dokter satu perawat, juga karena efisiensi," jelas Basuki saat ditemui di kantornya, belum lama ini.
Ia menyampaikan, untuk satu kloter haji, saat ini dimaksimalkan jumlah pendamping sebanyak empat orang saja. Antara lain adalah Ketua Kloter, Pembimbing, dokter, dan satu perawat saja.
Pembimbing berasal dari pemuka agama. Sedangkan ada petugas daerah yang dipilih untuk jemaah yakni Ludi Tanarto dari Wakil Ketua DPRD Kota Batu, dan Dokter Wahyu dari Puskesmas Bumiaji.
"Total jumlah yang berangkat bersama petugas dan pendamping 200-an. Sedangkan satu Kloter dibutuhkan 376 orang, dengan pendamping jadi 380," sebut dia.
Selain berkurangnya tenaga medis atau perawat pendamping jemaah haji, Kantor Kemenag Kota Batu juga tidak melakukan manasik praktik haji bersama di Islamic Center Kabupaten Malang. Di mana tahun lalu seluruh Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kota Batu diikutkan manasik praktik haji bersama kloter Kabupaten Malang.
"Tahun ini jemaah Kota Batu yang murni jumlahnya 130-an itu praktik manasik di KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kota Batu Sabtu depan. Dulu, kan di Kepanjen, tapi karena efisiensi maka kebijakannya kita ikuti," tambah dia.
Baca Juga : Baca Selengkapnya