20.859 Peserta Termasuk Difabel Bersaing di UTBK UB, 64 Peserta Absen di Sesi Pertama
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Apr - 2025, 02:28
JATIMTIMES – Sebanyak 20.859 calon mahasiswa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Brawijaya (UB), termasuk 16 peserta difabel dari berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, 64 peserta tidak hadir pada sesi pertama ujian yang digelar mulai Rabu (23/4/2025) hingga Selasa (3/5/2025). Tingkat kehadiran mencapai 95 persen, dengan rata-rata ketidakhadiran tahunan sekitar 5 persen angka yang konsisten dengan tahun sebelumnya.
Dijelaskan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Imam Santoso, S.TP., M.P, bahwa alasan ketidak hadiran beberapa peserta ini pihaknya tidak mengetahui pasti. Namun menurutnya terdapat beberapa alasan hingga mereka kemudian tidak hadir, seperti halnya telah diterima pada kedinasan atau memilih pilihan lainnya.
Baca Juga : Peserta UTBK-SNBT Wajib Hadir 30 Menit Sebelum Ujian
"Data historis menunjukkan rata-rata 5 persen peserta absen tiap tahun, dengan faktor beragam," katanya.
Di sisi lain, dalam pelaksanaan UTBK ini, juga terdapat 16 peserta difabel terdiri dari 3 tuna netra, 8 tuna daksa, dan 5 tuna rungu. Mereka menjalani ujian di Lab Komputer Gedung B, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang dilengkapi ramp, guilding block, dan lokasi lantai satu untuk aksesibilitas maksimal. UB menyediakan alat bantu seperti riglet (kertas timbul) dan aplikasi screen reader guna mengonversi teks ke suara bagi peserta tuna netra.
“Kami ingin memastikan kesetaraan akses bagi semua peserta,” jelas Prof Imam.
Dari sisi persiapan perangkat pendukung, UB telah melakukan persiapan yang matang. Sebanyak 1.520 unit komputer disiapkan untuk 20.843 peserta non-difabel, ditambah 152 unit cadangan. UB juga mengerahkan 474 pengawas ruang dan 147 pengawas teknis, serta 60 metal detector untuk mencegah kecurangan.
Tak hanya itu, persiapan ini juga mencakup listrik, penyediaan internet dan server yang mimpi. "Pengecekan dan konfirmasi juga berkaitan dengan kepastian jaringan, baik listrik maupun internet, kesiapan komputer, lokasi transit dan memastikan seluruh pesrta dalam kondisi aman dari tindak kecurangan," paparnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya