Oknum Dokter Berkasus Marak Jadi Sorotan, Begini Tanggapan Dekan Fakultas Kedokteran UB
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
21 - Apr - 2025, 04:45
JATIMTIMES - Maraknya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum dokter belakangan ini menjadi sorotan masyarakat. Terlebih hal ini juga memicu potensi berkurangnya kepercayaan atau trust masyarakat terhadap dokter.
Menanggapi hal ini, Dr dr Wisnu Barlianto MSi Med SpA(K), dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB), menjelaskan bahwa meskipun kejadian tersebut sangat disayangkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah terulangnya kejadian, terlebih kepada calon maupun dokter lulusan UB.
Wisnu menegaskan bahwa masalah ini sudah memasuki ranah hukum yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Namun, sebagai lembaga pendidikan, Fakultas Kedokteran UB merasa sangat prihatin atas adanya oknum yang melakukan tindakan tidak etis tersebut.
“Kami sebagai institusi pendidikan sangat menyesalkan peristiwa ini. Kami sudah berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan psikologi kepada calon dokter spesialis,” ungkap Wisnu, Senin, (21/4/2025).
Menurut dia, Fakultas Kedokteran UB telah menggunakan alat tes psikologi seperti Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dalam proses seleksi calon dokter spesialis. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi kepribadian dan potensi gangguan psikologis yang dapat memengaruhi kinerja seorang dokter.
“Dengan tes ini, kami berharap dapat mendeteksi calon dokter yang mungkin memiliki masalah psikologis, sehingga mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang dokter spesialis,” tambahnya.
Selain itu, Wisnu menyatakan bahwa selama masa pendidikan, Fakultas Kedokteran UB selalu menekankan pentingnya etika dan profesionalisme. Semua mahasiswa kedokteran dilatih untuk berinteraksi dengan pasien secara profesional dan menjaga standar etika medis. Setelah lulus, para dokter juga akan terus mendapatkan penyegaran mengenai etika profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan berkelanjutan.
“Setiap acara ilmiah kedokteran selalu diawali dengan diskusi mengenai etika. Kami memastikan agar dokter selalu diingatkan tentang pentingnya menjaga etika dalam praktik medis,” jelasnya.
Wisnu menegaskan bahwa meskipun kasus pelecehan oleh oknum dokter menjadi perhatian serius, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan...