Mengenal Keluarga Hadi Manansang dan Tiga Anaknya, Pendiri Taman Safari Indonesia
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
A Yahya
18 - Apr - 2025, 06:44
JATIMTIMES - Belakangan ini Taman Safari Indonesia (TSI) tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi setelah beberapa mantan pemain sirkus mengaku dieksploitasi oleh pihak sirkus yang berkaitan dengan Taman Safari.
Bahkan Cak Sholeh, pengacara asal Surabaya yang kini mendampingi dua mantan pemain sirkus, secara terbuka menyebut tiga nama besar yang menurutnya berada di balik dugaan eksploitasi manusia selama puluhan tahun. Ketiganya adalah Hadi Manansang, Jansen Manansang, dan Frans Manansang, tokoh-tokoh penting di balik berdirinya Taman Safari Indonesia. “Sebenarnya ada satu lagi, istrinya, tapi sudah meninggal,” kata Cak Sholeh, dikutip YouTube Forum Keadilan TV.
Gegara itulah, nama keluarga Hadi Manansang menjadi sorotan. Banyak yang mencaritahu profil dari keluarga Hadi Manansang tersebut. Simak ulasannya.
Perjalanan Keluarga Mendirikan Taman Safari Indonesia
Ada kisah panjang perjalanan keluarga Hadi Manansang dan tiga putranya, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, yang menjadi fondasi berdirinya Taman Safari Indonesia, salah satu destinasi wisata konservasi terbesar di Tanah Air.
Perjalanan Hadi Manansang di Indonesia dimulai setelah ia pindah dari Shanghai, China, sempat menetap di Filipina, lalu masuk ke Manado. Bermodalkan mimpi besar dan pengalaman di dunia pertunjukan, Hadi merintis hidup dari bawah. Ia dikenal sebagai pemain akrobat keliling yang kemudian melibatkan anak-anaknya dalam dunia hiburan sirkus.
Jansen, Frans, dan Tony sejak kecil sudah dilatih melakukan akrobat sepulang sekolah. Saat musim liburan, mereka ikut berkeliling tampil dari satu tempat ke tempat lain. "Kami tampil di kelenteng, lapangan, bahkan sekolah-sekolah, sambil jualan obat koyok racikan sendiri," kisah Frans, dikutip dalam buku Tiga Macan Safari yang terbit pada 2019.
Hadi membentuk kelompok akrobat bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. Mereka tampil sebagai grup kecil yang terdiri dari anak-anak kandung dan anak asuh. Ketiga anak lelakinya dijuluki "Macan", merujuk pada singkatan dari nama keluarga Manansang dan juga sebagai kode internal, Macan 1, Macan 2, dan Macan 3.
Tahun 1972, kelompok pertunjukan itu resmi berganti nama menjadi Oriental Circus Indonesia (OCI). Seiring waktu, sirkus mereka mulai melibatkan binatang-binatang eksotik, yang kemudian membuka jalan menuju bisnis konservasi.
Ide membangun kebun binatang bermula dari kejadian tak terduga. Tony Sumampau pernah digigit harimau saat mengurus satwa pertunjukan. Ia kemudian menjalani perawatan di Australia. Di sana, ia melihat model kebun safari bernama African Lion Safari dan terinspirasi untuk membuat versi serupa di Indonesia...