Kondisi Ijazah Ditahan Sekolah Masih Terjadi di Malang, Ini Penyebabnya
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
16 - Apr - 2025, 09:34
JATIMTIMES - Sejumlah sekolah di Kota Malang menyikapi berbeda ihwal instruksi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai untuk sekolah yang tidak lagi menahan ijazah milik peserta didik yang telah lulus. Bahkan, ada sekolah yang masih menahan ijazah karena beberapa alasan.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Kota Malang, Drs Sunari mengatakan setiap SMK swasta masih menyimpan rata-rata puluhan lembar ijazah dari para lulusannya. Lebih detail, hampir setiap kelulusan ada sekitar 10 persen yang belum mengambil.
Baca Juga : Presiden Prabowo Dijadwalkan Resmikan PLTP Ijen di Bondowoso, Proyek Strategis Energi Terbarukan
Sejumlah alasan kenapa SMK swasta masih menyimpan ijazah. Mulai sudah terlanjur kerja dengan alasan belum memiliki waktu ambil ijazah. Selain itu, rata-rata lulusan juga memiliki tunggakan pembayaran SPP.
“Ada yang dua tahun lalu belum mengambil, biasanya sekolah-sekolah swasta itu memiliki grup alumni WhatsApp, disampaikan di grup itu bagi siapa yang belum mengambil untuk segera mengambil ijazah,” kata Sunari, Rabu (16/4/2025).
Menurut Sunari, sekolah juga merasa memiliki beban untuk menyimpan ijazah. Karena dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Mohon maaf ya mudah-mudahan enggak terjadi apa-apa, seandainya ada banjir, ada apa itu kan juga repot,” kata Sunari.
Ihwal tunggakan administrasi, Sunari berharap Kadisdik Jatim memberikan kebijakan bantuan pelunasan. Karena, persoalan tersebut biasanya menjadi tanggung jawab sekolah kepada yayasan.
“Harapannya ada kebijakan SMK swasta dihimpun kurangnya berapa saja dan sebagainya terus mengajukan, nanti diganti oleh pemerintah, mudah-mudahan begitu, saya positive thinking saja,” ungkap Sunari.
Solusi sementara yang telah dilakukan, sekolah memberikan fotokopi legalisir ijazah agar lulusannya dapat melamar pekerjaan. Sementara untuk instruksi jemput bola atau sekolah mengantar langsung ijazah ke rumah lulusan, dinilai tidak sanggup. Pihaknya dalam hal ini belum berani mengirim melalui pos lewat jasa ekspedisi.
“Kalau minta dijemput bola Insyaallah, kasihan ya bapak ibu guru kalau sampai terjadi begitu kasihan lah, kita tuh diberi apa sih, bukan kita menuntut ya, kepada wali murid, mohon maaf juga ke rumahnya juga, perjalanan juga,” ungkap Sunari...