Tips Bangun Rumah Tahan Gempa: Jangan Asal Kuat, Tapi Harus Tangguh Hadapi Guncangan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
16 - Apr - 2025, 05:37
JATIMTIMES - Indonesia dikenal sebagai negara yang rawan gempa bumi karena berada di kawasan cincin api Pasifik. Kondisi geografis ini membuat masyarakat harus semakin waspada, terutama saat ingin membangun rumah.
Tak cukup sekadar kokoh, rumah di Indonesia idealnya dibangun dengan perhitungan tahan terhadap gempa.
Bencana gempa bisa datang sewaktu-waktu dan mengguncang rumah tanpa ampun.
Dari retakan di dinding hingga keruntuhan total bisa terjadi bila struktur bangunan tak dirancang dengan tepat. Karena itu, membangun rumah tahan gempa menjadi keharusan, bukan lagi pilihan. Lalu, bagaimana caranya?
Berikut ini deretan tips membangun rumah tahan gempa dari para ahli, praktisi, hingga akademisi, yang wajib diketahui sebelum mulai mendirikan bangunan.
1. Perhitungkan Kekuatan Struktur Bangunan Sejak Awal
CEO SobatBangun Taufiq Hidayat menegaskan bahwa kekuatan struktur bangunan menjadi fondasi utama dalam membuat rumah tahan gempa. Ia menyebutkan bahwa struktur rangka seperti fondasi, kolom, dan balok harus diperkuat dengan konstruksi beton bertulang berkualitas.
"Ketahanan strukturnya itu harus kuat. Biasanya strukturnya ada fondasi, kolom, dan balok yang terbuat dari beton bertulang. Konstruksi beton bertulang itu harus kuat, baik dari kekuatan betonnya maupun kekuatan bajanya sebagai tulangan rangkanya," ujar Taufiq, dikutip detikproperti, Rabu (16/4/2025).
Selain itu, penghitungan struktur juga wajib mempertimbangkan zona gempa lokasi rumah dibangun. Tanpa perhitungan itu, risiko kerusakan akan jauh lebih besar saat terjadi gempa.
2. Perhatikan Sambungan dan Koneksi Antar Struktur
Salah satu titik lemah bangunan saat terjadi gempa adalah sambungan antar elemen struktural, seperti antara kolom dan balok. Menurut Taufiq, sambungan ini sering kali diabaikan oleh tukang bangunan karena dianggap sepele.
"Biasanya penulangan pada sambungan itu nggak diperhatikan. Itu ada teorinya. Jadi penulangan itu harus overlap, jangan asal nyambung saja," jelasnya.
Kelemahan sambungan bisa menyebabkan struktur cepat retak dan runtuh ketika diguncang gempa, karena beban tidak tersalurkan dengan baik dari satu bagian ke bagian lainnya.
3. Amankan Genteng dan Atap Rumah
Atap rumah adalah salah satu bagian paling rentan saat terjadi gempa. Getaran bisa membuat genteng melorot, pecah, hingga berjatuhan. Untuk itu, Taufiq menyarankan agar genteng dikaitkan dengan kawat atau baut ke rangka atap.
“Kalau bisa, pilih material genteng yang ringan seperti spandek, PVC, atau seng. Kalau takut panas, bisa pilih genteng ringan yang punya fitur anti-panas,” ujarnya.
Pemilihan bahan atap yang ringan bisa mengurangi beban struktur dan mengurangi risiko cedera bila genteng terlepas saat gempa.
4...