JATIMTIMES - Libur panjang dimanfaatkan wisatawan untuk berkunjung ke Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang. Kawasan wisata bernuansa tempo dulu itu kembali ramai diserbu pelancong dari berbagai daerah, salah satunya rombongan wisatawan asal Trenggalek.
Widayati, wisatawan asal Trenggalek, mengaku sengaja membawa keluarga besarnya ke Kayutangan karena penasaran dengan popularitas kawasan tersebut yang viral di media sosial. Ia datang bersama satu rombongan Elf berisi sekitar 14 orang, mayoritas anak-anak dan keponakannya.
Baca Juga : Pelayanan Prima Berbasis SERASI, MIN 2 Kota Malang Perkuat Layanan Humanis
“Ini liburan sama anak-anak. Mereka penasaran karena katanya Kayutangan itu ala-ala Malioboro,” ujar Widayati saat ditemui di kawasan Kayutangan, Sabtu (27/12/2025).
Rombongan Widayati berangkat sejak dini hari sekitar pukul 04.00 WIB dan tiba di Malang sekitar pukul 05.00 WIB setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam. Sebelum ke Kayutangan, mereka sempat singgah ke Pasar Klojen untuk berburu jajanan tradisional.
“Dulu saya kuliah di Malang, di UM. Jadi sekalian nostalgia, ingat-ingat waktu di sini,” tuturnya.
Menurut Widayati, kesan pertama saat tiba di Kayutangan cukup sesuai dengan ekspektasi. Deretan kafe dan suasana heritage menjadi daya tarik tersendiri, terutama jika dinikmati pada malam hari.
“Kalau malam pasti lebih bagus lagi. Banyak kafe-kafe, suasananya enak,” katanya.
Meski hanya berkunjung sehari, Widayati berharap anak-anak yang ikut bersamanya bisa mendapat gambaran tentang Kota Malang. Terlebih, salah satu keponakannya kini duduk di kelas 3 SMA dan berencana melanjutkan kuliah di Malang.
“Ini sekalian ngajak foto-foto, lihat rumah-rumah warisan. Biar nanti kalau kuliah ke Malang sudah kebayang,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kampoeng Kajoetangan Heritage, Mila Kurniawati, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan selama masa libur mengalami peningkatan signifikan. Rata-rata kunjungan per hari mencapai 2.000 hingga 3.000 orang dari enam pintu masuk kawasan.
Baca Juga : Dimulai 2025, Ini Catatan Sekolah Rakyat untuk Program Tahun 2026
“Kalau libur begini, rata-rata per hari sekitar 2.000 sampai 3.000 pengunjung,” jelas Mila.
Ia menyebut, dari total 254 UMKM yang ada di kawasan Kayutangan, jenis usaha kuliner take away masih menjadi primadona wisatawan. Beberapa di antaranya seperti es serut pojok, cookies Nyi Aisyiyah, dan Ice Lepen.
“Yang paling banyak menyedot pengunjung itu UMKM yang take away. Kalau yang di dalam rumah memang terbatas kapasitasnya, jadi harus bergantian,” pungkasnya.
Ramainya kunjungan ini menjadi sinyal positif bagi geliat pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan heritage Kota Malang, khususnya Kampung Kayutangan yang kian mengukuhkan diri sebagai destinasi favorit wisatawan.
Tak hanya di dalam Kampoeng Kajoetangan Heritage, suasana ramai juga nampak di sepanjang Koridor Kayutangan. Banyak wisatawan yang nampak berjalan-jalan, duduk bersantai dan juga nongkrong di kafe atau resto di Koridor Kayutangan.