JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tengah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi momen Natal dan tahun baru yang sudah di depan mata. Di mana pembeludakan angka kunjungan wisata berdampak pada aktivitas sosial, ekonomi, hingga keamanan.
Pemkot Batu memberikan atensi pada tiga sektor tersebut yang menjadi persoalan dalam menghadapi momentum tahunan. Bersama Aparat Penegak Hukum, relawan, dan unsur-unsur terkait, sejumlah langkah menjadi pembahasan dalam Sarasehan Pembinaan Kewilayahan Menjelang Nataru dan Antisipasi Bencana di Gedung Graha Pancasila, Selasa (16/12/2025).
Baca Juga : ITS Siapkan Golden Ticket SNBP 2026, Ketua OSIS dan Kreator Digital Berpeluang Lolos
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Nurochman menyampaikan bahwa momentum akhir tahun selalu menguji kesiapan wilayah. Menurut dia persiapan tidak bisa hanya bersifat rutin, namun harus terstruktur dan terkoordinasi.
"Nataru bukan sekadar periode libur, tapi membawa pergerakan manusia, kendaraan, dan aktivitas ekonomi berskala besar," tegas Nurochman.
Pada saat yang sama, sambungnya, masa yang bertepatan dengan musim hujan menghadirkan risiko cuaca ekstrem dan bencana. Menurut dia, ancaman lonjakan wisatawan yang tidak hanya ditimbulkan dari aktivitas manusia. Namun, juga ancaman bencana alam di tengah cuaca yang tidak menentu. Maka, mitigasi pada destinasi tertentu perlu dilakukan secara masif nantinya.
Ia mengungkapkan, momentum libur panjang memang membawa angin segar pada pertumbuhan sektor ekonomi. Namun, pengendalian dan pengawasan wilayah harus lebih besar.
Pada sisi sosial, dirinya akan memastikan aktivitas peribadatan dan perayaan Natal tetap aman dan kondusif. Selain itu, pengelolaan sampah dan aktivitas pariwisata juga terkendali dan berjalan optimal. "Di sisi ekonomi, kami menghadapi tantangan inflasi," tambah pria yang akrab disapa Cak Nur itu.
Kenaikan angka kunjungan wisata memberikan efek domino pada kebutuhan dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting). Pihaknya menekankan agar kebutuhan sembako, bahan bakar minyak (BBM) dan paket wisata selama periode Nataru dipastikan aman.
Peningkatan kunjungan wisata berdampak langsung pada kondisi lapangan. Cak Nur menyebutkan, ada potensi kepadatan pada sejumlah titik, kecelakaan lalu lintas hingga destinasi wisata yang banjir pengunjung.
Baca Juga : Demi Layanan Publik, Ketua Komisi A DPRD Jatim Dukung Larangan Kepala Daerah ke Luar Negeri
"Maka, perlu adanya antisipasi pengendalian untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan. Semakin tinggi kunjungan, semakin besar pula tingkat kerawanan dan keselamatan," katanya.
Dirinya meminta dinas terkait untuk bersinergi dalam menata wilayah kota. Sebagai contoh, pemasangan rambu insidentil, kepastian penerangan jalan umum (PJU) hingga mencegah munculnya parkir liar.
Terpisah, Kabag Ops Polres Batu Kompol Anton Widodo mengungkapkan, akan menggencarkan sejumlah strategi menghadapi momen Nataru. Salah satunya melalui gelaran Operasi Lilin. "Pergantian tahun berbarengan dengan libur sekolah. Lalu pengamanan ibadah misa Natal, di samping itu ancaman cuaca ekstrem," kata Anton.
Dirinya mengaku tengah menyusun tim beserta tupoksinya selama pengamanan momen Nataru. Baik penyusunan rekayasa lalu lintas, penempatan pos pelayanan (Pos Yan) dan pos pengamanan (Pos Pam).
"Ada tujuh pos, di antaranya enam Pos Pam dan satu Pos Yan. Tidak sekadar mengurai kemacetan, tapi juga kaji cepat permasalahan lalu lintas," pungkasnya.