JATIMTIMES – BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kediri memperkuat komitmen memberikan layanan publik yang bersih, aman, dan terbuka melalui kampanye anti-calo yang kembali ditegaskan pada awal pekan ini. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kediri, Anggito Putra Yaseri, meminta masyarakat waspada terhadap pihak-pihak yang menawarkan jasa perantara pengurusan klaim maupun administrasi dengan mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam keterangannya, Anggito menegaskan bahwa seluruh layanan resmi BPJS Ketenagakerjaan tidak dipungut biaya sepeser pun. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan jasa calo. Semua layanan BPJS Ketenagakerjaan itu gratis dan dapat diakses langsung melalui kanal pelayanan yang sudah kami sediakan,” ujar Anggito, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga : Graha Bangunan Blitar Gelar Pesta Hadiah Akhir Tahun, Bagikan 17 Hadiah untuk Pelanggan Setia
Ia menyampaikan bahwa praktik percaloan tidak hanya merugikan peserta secara finansial, tetapi juga berisiko membuka peluang penyalahgunaan data pribadi. Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan telah merancang seluruh proses administrasi dan klaim secara sederhana dan transparan. “Prosesnya mudah, jelas, dan tidak membutuhkan perantara apa pun. Peserta bisa mengurus haknya sendiri, baik secara langsung maupun melalui layanan digital,” kata Anggito.
Sebagai bagian dari upaya modernisasi layanan, BPJS Ketenagakerjaan Kediri terus mendorong penggunaan kanal digital. Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile) dan situs lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id disebut Anggito sebagai dua instrumen yang mempercepat akses layanan bagi peserta. “Kami terus mengoptimalkan layanan digital agar peserta bisa mengurus berbagai kebutuhan tanpa harus antre panjang. Cukup melalui JMO atau Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik), semua lebih cepat dan aman,” ujarnya.
Di samping layanan digital, Anggito memastikan seluruh petugas di Kantor Cabang Kediri telah dibekali kemampuan pendampingan langsung bagi peserta yang membutuhkan bantuan dalam proses administrasi. Langkah ini diambil untuk memperkecil peluang peserta terjebak dalam praktik percaloan di luar area kantor. “Petugas kami siap membantu dari awal sampai selesai. Tidak ada alasan bagi peserta untuk menggunakan jasa calo,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anggito juga memperkenalkan kembali lima program perlindungan yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan. Pertama, Jaminan Hari Tua (JHT) yang memberikan manfaat berupa tabungan jangka panjang bagi peserta yang dapat dicairkan saat memenuhi ketentuan. Kedua, Jaminan Kematian (JKM) sebagai perlindungan finansial bagi ahli waris apabila peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja. Ketiga, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang memberikan layanan kesehatan dan santunan bagi peserta yang mengalami kecelakaan terkait pekerjaan. Keempat, Jaminan Pensiun (JP) yang memberikan penghasilan berkelanjutan bagi peserta saat memasuki masa pensiun. Kelima, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang membantu pekerja terdampak PHK melalui uang tunai, layanan konsultasi, hingga pelatihan kerja.
Baca Juga : Fakta Terbaru Bandara IMIP: Kenapa Disebut Ilegal dan Siapa Pemiliknya?
Melalui kampanye anti-calo ini, BPJS Ketenagakerjaan Kediri berharap masyarakat semakin memahami hak-haknya sebagai peserta dan dapat memanfaatkan layanan resmi secara bijak. “Kami ingin menciptakan ekosistem pelayanan yang bersih dan aman. Mari bersama-sama membangun Kediri yang bebas dari calo dan semakin sejahtera bagi para pekerja,” ujar Anggito.
BPJS Ketenagakerjaan Kediri menegaskan komitmennya bahwa layanan yang diberikan mudah, aman, dan tanpa biaya. Peserta cukup datang langsung atau menggunakan kanal resmi yang tersedia.