free web hit counter
Jatim Times Network
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Humanis di Era AI: Unisma Ajak Pendidik Tak Kehilangan Kendali dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

19 - Nov - 2025, 20:05

Loading Placeholder
Seminar internasional bertajuk The 6th International Conference on English Language Teaching (ICON-ELT) 2025 di Unisma. (ist)

JATIMTIMES - Gelombang AI yang makin agresif belakangan ini seperti menantang dunia pendidikan bahasa Inggris ikut deras bersama teknologi atau tetap menegakkan nilai kemanusiaan dalam proses belajar? Pertanyaan itu menjadi denyut utama dalam The 6th International Conference on English Language Teaching (ICON-ELT) 2025 yang berlangsung 19-20 November 2025 di Hall KH Abdurrahman Wahid, Universitas Islam Malang (Unisma).

Ajang internasional tersebut memantik debat segar tentang bagaimana generasi Z dan tenaga pendidik bertahan, dan berkembang, di tengah era digital yang berubah cepat.

Baca Juga : Didukung DBHCHT, Disperindag Blitar Tingkatkan Kompetensi Pelinting Rokok untuk Dorong Produktivitas Industri

Ika Hidayanti SPd. MPd selaku ketua pelaksana menyebutkan bahwa ICON-ELT tahun ini disusun khusus untuk menjawab gelombang perubahan tersebut. Ia mendorong peserta melihat teknologi sebagai alat bantu yang membuka pintu baru, bukan sesuatu yang menggantikan peran manusia.

1

 “Kami mengikuti perkembangan digital edge, dan riset-riset yang dibawa peserta sangat menunjukkan bagaimana ELT terbantu teknologi,” ungkapnya. 

Meski begitu, ia menambahkan penekanan yang tak bisa dinegosiasikan, bahwa tidak semuanya pantas diserahkan pada algoritma. Ada wilayah yang tetap menjadi hak prerogatif manusia, sentuhan, intuisi, dan kepekaan yang tak akan pernah bisa ditiru, apalagi digantikan, oleh mesin.

Sementara diskusi teoritis berlangsung, panitia bergerak di ranah akademik yang lebih teknis. ICON-ELT 2025 memasang standar tinggi untuk publikasi ilmiah. Ika menjelaskan bahwa output dari konferensi ini diarahkan menuju jurnal bereputasi, mulai dari Studies in English Language and Education (Q1) hingga Asia Pacific Journal of Educators and Education (Q3). Beberapa jurnal terakreditasi Sinta seperti J-REaLL, JEFL, JEES, dan ABJADIA juga menjadi mitra. Proses seleksinya dilakukan melalui blind review ketat, dan naskah yang belum mencapai standar jurnal akan diarahkan ke prosiding ber-ISSN.

Rektor Unisma Prof Drs H Junaidi MPd PhD. iyang mengajak peserta memahami bahwa pola belajar hari ini tidak lagi berangkat dari satu sumber tunggal. Ia menjelaskan bahwa “belajar” kini adalah proses merangkai berbagai simpul informasi yang tercecer di internet, buku, atau media. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa kecepatan perubahan zaman membuat pengetahuan yang hari ini dianggap benar, bisa saja tak relevan besok.

“Belajar hari ini bukan lagi menggali dari satu sumber, melainkan menyambungkan berbagai titik informasi dari internet, buku, sampai media. Kemampuan melihat jalinan antargagasan justru menjadi keterampilan kunci di era sekarang," katanya.

Baca Juga : UIN Maliki Malang Siapkan Lompatan Internasional, Lukman Hakim Ajak Kampus Tentukan Arah Baru

Kutipan yang ia tekankan menjadi jangkar pemikiran: “Capacity to know more is more critical than what is currently known.” Dengan kata lain, kemampuan terus mengembangkan diri jauh lebih mendesak ketimbang sekadar mengandalkan pengetahuan yang sudah ada. Ia juga menyoroti metakognisi, kemampuan menyadari cara berpikir sendiri, sebagai bekal penting bagi pelajar modern.

Kehadiran para pakar dari lima negara menghidupkan suasana forum. Para pembicara onsite seperti Dr. Willy A. Renandya dari NTU Singapore dan Dr. Finita Dewi dari UPI Bandung menjadi pusat perhatian peserta. Para ilmuwan lain, termasuk Dr. Zamzami Zainuddin (Flinders University, Australia), Jan Edwards Dormer, Ph.D. (Taylor University, USA), serta akademisi dari Thailand, Taiwan, dan Malaysia, berkontribusi melalui sesi daring. Tema yang mereka usung melingkupi teknologi AI untuk kebutuhan spesifik, isu inklusivitas, hingga sensitivitas budaya dalam pembelajaran bahasa.

 


Topik

Pendidikan unisma bahasa inggris kecerdasan buatan ai



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Indonesia Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan

--- Iklan Sponsor ---