free web hit counter
Jatim Times Network
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Lonjakan Harga Daging Ayam Ras pada Momentum Maulid Nabi Picu Inflasi di Jatim

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Oct - 2025, 18:26

Loading Placeholder
Data komoditas penahan dan pendorong inflasi di Jatim pada September 2025. (Foto: BPS Jatim)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat inflasi bulanan atau month to month (m-to-m) di Jatim pada September 2025 sebesar 0,23 persen. Terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat inflasi m-to-m bulan September 2025.

Kepala BPS Jatim Zulkipli menjelaskan, tingkat inflasi pada September 2025 tak lepas dari momentum peringatan Maulid Nabi. Permintaan masyarakat terhadap berbagai bahan makanan cenderung meningkat pada momentum tersebut.

Baca Juga : Optimalkan PAD, Diskopindag Kota Malang Siapkan e-Retribusi Pasar

"Kenaikan permintaan ini berpengaruh pada pergerakan harga sejumlah komoditas pangan, terutama yang banyak digunakan dalam kegiatan konsumsi bersama maupun acara keagamaan, salah satunya daging ayam ras," ungkap Zulkipli belum lama ini.

Secara m-to-m, komoditas daging ayam ras mengalami inflasi hingga 11,66 persen. Praktis, daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi terbesar pada September 2025 dengan andil 0,20 terhadap inflasi umum.

Komoditas lain yang juga menjadi pendorong inflasi m-to-m adalah emas perhiasan. Komoditas ini mengalami inflasi 7,19 persen, dengan andil 0,13 persen terhadap inflasi umum.

"Sejak awal bulan, harga emas global tercatat terus mengalami kenaikan hingga akhir bulan September 2025. Kenaikan ini tentu telah memicu perubahan harga produk turunannya, di antaranya emas perhiasan," jelas Zulkipli.

Sementara itu, komoditas yang menjadi penahan inflasi di antaranya bawang merah dan tomat. Memasuki masa panen raya tomat dan bawang merah di sejumlah wilayah sentra produksi menjadikan pasokan kedua komoditas tersebut meningkat cukup signifikan.

"Ketersediaan yang melimpah di pasar mendorong harga kedua komoditas ini mengalami penurunan, sehingga masyarakat dapat membeli tomat dan bawang merah dengan harga yang lebih terjangkau," papar Zulkipli.

Baca Juga : Akhir Tahun Tren Kunjungan Diprediksi Naik, Hotel di Kota Malang Mulai Berbenah

Secara m-to-m, bawang merah mengalami deflasi 20,70 persen, dengan andil negatif 0,11 persen terhadap inflasi umum. Sedangkan tomat mengalami deflasi 22,49 persen, dengan sumbangan negatif 0,03 persen pada inflasi umum September 2025.

Lebih lanjut, secara m-to-m seluruh kabupaten/kota IHK di Provinsi Jawa Timur juga mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Sumenep yang mencapai 0,41 persen. Sebanyak 24 dari 38 provinsi di Indonesia juga mengalami inflasi m-to-m. 

Sementara itu, pada September 2025 Jatim mengalami inflasi tahun kalender (y-to-d) sebesar 1,67 persen, dan inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 2,53 persen.


Topik

Ekonomi lonjakan harga harga daging ayam ras maulid nabi inflasi di jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Indonesia Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

--- Iklan Sponsor ---