JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi telah menginstruksikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Nurcahyo agar segera menerbitkan Surat Edaran(SE). Khususnya mengenai kewajiban setiap pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar dapat mengenakan produk-produk batik garudeya asli Kabupaten Malang.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menyampaikan, rencana dikeluarkannya surat edaran tentang kewajiban setiap pegawai Pemkab Malang mengenakan produk batik garudeya asli Kabupaten Malang merupakan upaya dari Pemkab Malang dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Malang.
Baca Juga : Darah Berbek, Strategi Mangkunegaran: KPH Warsokusumo dan Lahirnya Kabupaten Blitar
Sanusi pun berkelakar, jika pada kegiatan-kegiatan resmi pemerintahan terdapat pejabat Pemkab Malang yang tidak mengenakan batik garudeya asli Kabupaten Malang pada hari yang telah ditentukan, maka Inspektorat Daerah Kabupaten Malang diinstruksikan untuk mendokumentasikan dan langsung dikirimkan kepada dirinya.
"Semuanya harus pakai produk-produk Kabupaten Malang. Saya ingin melihat, nanti acara-acara resmi batik garudeya jadi kewajiban, pak sekda ya buat edaran. Rapat paripurna nanti Pak Inspektorat difoto yang nggak pakai batik garudeya nanti dikirim ke saya. Tapi didahului dengan surat edaran," ungkap Sanusi.
Pejabat publik yang memiliki latar belakang sebagai petani dan pengusaha tebu ini menuturkan, untuk warna dari pakaian batik garudeya asli Kabupaten Malang yang akan dikenakan oleh setiap pejabat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Malang dibebaskan.
"Jadi semuanya pakai, warnanya terserah, tidak ada unsur politik, tidak ada dikait-kaitkan dengan politik, warnanya terserah silahkan, mau merah, biru, hijau, silahkan yang penting garudeya," ujar Sanusi.
Menurut Sanusi, batik garudeya merupakan batik asli Kabupaten Malang. Di mana Pemkab Malang telah memiliki sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) batik dengan motif garudeya yang sebelumnya merupakan hasil karya perajin batik asal Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yakni Sumiarsih. Namun, pada tahun 2023 lalu, Sumiarsih telah menyerahkan hak paten batik dengan motif garudeya kepada Pemkab Malang.
Sanusi menegaskan, seluruh elemen di lingkungan Pemkab Malang maupun masyarakat Kabupaten Malang pada umumnya harus berbangga mengenakan batik dengan motif garudeya. Pasalnya, garudeya merupakan sosok karakter burung garuda yang terdapat pada relief Candi Kidal di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Selain itu, para pendiri bangsa telah menggunakan sosok relief garudeya yang ada di Candi Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang sebagai inspirasi dalam penyusunan dan pembuatan lambang negara Indonesia.
Baca Juga : Rokok Ilegal Menjamur, Saatnya Gen Z Turun Tangan
"Karena garudeya itu Bung Karno saja menghormati. Garudeya dipakai lambang Indonesia. Garuda itu ngambilnya dari patung relief prasasti yang ada di Candi Kidal. Rapatnya dulu di Hotel Tugu. Jadi para pendiri bangsa ini rapat di Hotel Tugu itu untuk pembentukan lambang Garuda," jelas Sanusi.
Oleh karena itu, sesuai dengan fokus pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang 2025-2030, Pemkab Malang akan melakukan pengembangan perencanaan untuk peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Malang, salah satunya dengan mewajibkan para pejabat maupun ASN di lingkungan Pemkab Malang mengenakan produk batik garudeya di hari yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi merespons positif terkait dengan rencana Bupati Malang HM. Sanusi yang segera menerbitkan surat edaran mengenai kewajiban para pejabat maupun ASN di lingkungan Pemkab Malang untuk mengenakan batik garudeya di hari yang telah ditetapkan.
Menurut Anis hal ini merupakan terobosan yang bagus. Pasalnya, para perajin batik garudeya di Kabupaten Malang juga memerlukan dukungan penuh dari berbagai elemen yang berada di lingkungan Pemkab Malang, agar dapat semakin berkembang dan batik dengan motif garudeya semakin dikenal oleh masyarakat luas Indonesia bahkan luar negeri.
"Saya akan buatkan khusus untuk seragam hari Kamis tapi masih belum di launching. Jadi nantinya punya seragam batik garudeya," pungkas Anis.